Sabtu, 22 November 2014

Waktu Bintang Datang dan Pergi

Oleh: Adelya Putri Aryanti
Kelas: XI IIS 1


Banyak orang yang bilang kalo pertemuan atau perpisahan itu takdir.Aku pun setuju dengan pernyataan itu.Kenapa aku bisa setuju?Aku pernah mengalami pertemuan dan perpisahan.Waktu itu begitu singkat.Waktu itu,sepulang sekolah tiba tiba hpku bergetar,terlihat satu pesan menunggu untuk dibaca.Isi tentang seseorang yang bilang kalo dia kangen aku,tp nomernya baru pertama kali masuk ke hpku.Aku bertanya pd diriku sendiri,ini siapa ya?ko nomernya baru?pertama kali sms udh langsung bilang kangen,udah ah bodo,ga penting penting amat.Kulangkahkan kakiku menuju rumahku tersayang.Malamnya aku penasaran ko ada ya yg sms gitu,ya karna pernasaran dan kepo aku ngebales deh.

Setelah perdebatan panjang dengannya akhirnya aku tau dia siapa dan aku juga tau kenapa kenapa dia sms gitu.Dia bilang udh lama sayang sm aku,udh lama mendem perasaan buat aku,udh lama pengen ketemu aku.Dia bercerita panjang lebar di telefon,menceritakan kenapa dia sayang sm aku,kenapa dia bisa pindah ke kota lain,kenapa dia skrg lebih dewasa padahal kita cuman beda setahun.Disitu aku bingung,disaat aku yg lagi merasakan kekosongan hati,tiba tiba ada laki laki yang mencintaiku sebegitu besarnya.Naluriku berkata kenapa tak kau biarkan dia masuk dalam hidupmu?dia bisa merubah segalanya,membawa kebahagiaan yg tak berujung,membawamu lebih tinggi dr ini,meringankan bebanmu,apa salahnya kau coba? Akan ku coba demi kebahagianku

Waktu terus bergulir,dia membahagiakanku dalam mimpi2nya.Terasa bahagia saat aku bersamanya,rasaku tak bisa kutuliskan dengan kata kata.Ku habiskan waktuku hanya untuk bersamanya.Dia selalu punya cara membuatku tertawa,membuatku menangis bahagia,membuatku terbang melayang.Kebersamaan yg kita buat menjadikan aku wanita yg bahagia karna diriku punya dia.Dan aku berkata pada diriku sendiri,bahwa aku pun mencintainya.

Beberapa bulan berikutnya,dia sakit biasa,dan hari hari berikutnya bertambah parah.Saat hari valentine,disaat banyak pasangan yg membagi kasih sayangnya,dia malah pergi.Dia pergi ke singapura untuk check up kondisinya disana.Aku khawatir,aku kesal,aku sedih,aku marah,kenapa aku aku tak bisa disampingnya saat ini?sebenernya dia sakit apa?apa yg dia rasakan sekarang?apa yang inginkan?hatiku berkata.

Dia pulang seminggu setelahnya,dia tadinya tak mau bicara apa yg sedang dia derita,tp aku memaksa,dia pun bercerita.Kita bicara lewat telefon,ku dengar dia seperti sedang menangis,ku tenangkan dia perlahan,lalu dia bercerita,ternyata dia menginap “lupus” penyakit yg menyerang metabolisme tubuh itu mematahkan semua impiannya.Air mata ini tak dapat lagi dibendung,sedetik setalahnya mataku meneteskan air mata,tak kunjung berhenti,terpaksa ku akhiri pembicaraan itu secepatnya,aku tak ingin dia mendengarku menangis.Perasaanku tak berauran,seperti benang kusut yg enah dimana ujungnya.Kutata ulang sebagaimana perasaanku seharusnya.

Dan kumulai pembicaraan baru dengannya.Dia banyak berkata,tetapi intinya dia memutuskan untuk pergi ke negri kincir angin untuk memulai pengobatannya.

“heyyy,wanitaku,jangan bersedih untuk waktu yg lama,aku pergi takkan lama,aku berpesan jaga semua yg ada pd tubuhmu dr ujung rambutmu hingga ujung kakimu,aku tak bisa lagi menjagamu,titip mereka untukku.Aku mencintaimu matahariku.Waktuku tak banyak lagi,kamu harus bisa membiasakan dirimu tanpa diriku lagi.Aku akan sangat merindukanmu dr sana.Maaf karna aku blm bisa membahagiakanmu sepenuhnya dengan waktu yg kupunya.Tetapi aku bahagia karna aku punya mentari sepertimu,yg selalu memberikan waktunya hanya untuk merawatku,menjagaku,memberiku semngat,dan tentunya menyayangiku. Aku bahagia dewiku …“ itu kata yg terucap dr bibirnya sebelum dia benar benar meninggalkanku hingga saat ini.

Dia seperti bintang di langit pada senja mulai datang.Tadinya langit kosong,hampa,tetapi semakin malam,bintang bintang pun berhamburan.Dan ada kalanya disaat bintang itu tak lagi menampakkan batang hidungnya,mungkin karna cahayanya yg memudar? Tapi disaat bintang mulai mengisi kekosongan langit,langit begitu indah,begitu teduh,begitu terang,begitu menghanyutkan rasa.

Aku merindukannya,waktu yg telah kubuat bersamanya telah membuat banyak kenangan indah dalam benakku,entah kapan dia kembali,tapi disini ku sediakan waktuku untuk menunggunya pulang,karna jika waktunya maka cinta akan pulang ke rumahnya masing masing.Ini takdirku dan takdirnya

Pergumulan dengan Jam Dinding

Oleh: Ditya Puteri
Kelas: XI MIIA 2



Pergumulan heningku dengan jam dinding terus berlanjut.

Hal ini telah berlangsung lama.

Tidak ada yang mau kalah diantara kami, sekalipun aku tahu bahwa kemungkinan aku akan menang begitu tipis.

Pergumulanku; kenapa waktu begitu egois? Kenapa waktu selalu datang di saat yang tidak tepat? Kenapa waktu tidak pernah mengizinkanku untuk mengakhiri segala sesuatunya dengan baik? Tidak bisakah, sekali saja, waktu mengizinkanku untuk berpikir sejenak, mana jalan terbaik yang bisa ku pilih.

Tidak bisakah waktu diputar balik, sehingga aku bisa memperbaiki kegagalan dan kesalahanku selama ini?

Namun jam dinding hanya tertawa. Dia merasa menang, karena aku tahu 'waktu' memang tidak akan bisa diputar balik, sekeras apapun jam dinding berusaha. sebanyak apapun jam dinding yang mencoba.

Lalu aku teringat sesuatu. Akan kesempatan kedua. Orang bilang, kesempatan bisa datang dua kali, dan itulah saatnya kita memperbaiki kesalahan yang lalu.

Bisakah waktu memberikan kesempatan kedua?

"Bukankah hal itu sama?" tanyaku pada jam dinding.

"Mungkin waktu tidak bisa diputar balik, tapi waktu bisa saja memberikan kondisi yang sama di masa yang akan datang nanti, entah itu beberapa hari, beberapa minggu, atau mungkin beberapa tahun mendatang. Tapi hal itu sama."

Sesaat jam dinding termenung, lalu tersenyum. Kurasa ia puas dengan jawabanku, dan kali ini aku merasa menang dengan caraku sendiri.

Untuk kali ini, aku bersyukur tentang pergumulanku dengan jam dinding: aku menyadari bahwa waktu tidak seegois yang aku kira, waktu bisa saja memberikan kita kesempatan kedua. Kita hanya perlu bersabar menunggu waktunya....

Untukmu Kawan Lamaku

Oleh: Nike Wulandari
Kelas: X IIS 3


Ingatkah kamu kawan..
Ingat waktu kita saling berjanji tak saling meninggalkan?
Ingat waktu kita saling menangis akan perpisahan kita?
Ingat waktu kita saling menangis bersama karna pahitnya cinta?
Aku ingat..
Waktu itu kamu berkata friends never end,kamu juga bilang bahuku ada untuk kamu,dan terakhir sebelum kamu pergi kamu juga bilang aku takkan pernah meninggalkan kamu untuk apapun yang akan terjadi.
Tapi aku berfikir kembali..
Sekian lama kita berpisah,ada yang baru didunia mu. . .
Ada yang baru yang mengisi hari hari barumu.
Bukan,bukan aku tak ingin kamu memiliki banyak teman,aku hanya cemburu pada mereka..
Kawanku yang ada disekitarku tapi aku rasa mereka menghilang..
kawanku yang dulu telah berubah beranjak dewasa dengan mereka yang baru dia kenal...
mungkin sekarang aku yang berlebihan tak pantas berteman dengan kamu ya kawan..
Iya kawan aku sadar diri,untuk kebahagiaan mu aku memilih pergi..
Jika nanti kamu merasa sendiri,datanglah kepadaku maka aku akan menepati janjimu dan janjiku "bahuku ada untuk kamu,dan aku gaakan pernah meninggalkanmu untuk apapun yang akan terjadi"
Tahu kah kamu kawan?
Saat ini bulir bulir air mata ku bukan untuk pahitnya cinta,bukan untuk menangisi kelelahanku saat ini,tapi bulir mata ini air mata kesakitan yang menyayat hati seorang yang berlebihan karna kehilangan sahabat lamanya..
UNTUKMU dari SAHABAT LAMAMU..

Surat Kecil Untuk Waktu

Oleh: Shelly Ila Amalia
Kelas: XI MIIA 8


Halo, Waktu. Apa kabar? Kabarmu pasti baik dan akan selalu baik, tidak seperti kabarku, yang karenamu, kadang senang kadang sedih, kadang jelas kadang buram. Akupun bingung bagaimana bisa kau semena-mena padaku dan semua orang, yang jelas aku tidak berbuat apapun padamu.

Pertama, saya, mewakili semua awak manusia di dunia ini, ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih kau telah bersedia memberikanku kesempatan hidup. Yang pasti akan membuat kenangan yang sangat berharga dan susah dilupakan. Ketika aku kecil, peduli apa aku tentang waktu? Yang aku tahu dan aku mau hanya bermain dan selalu bermain. Sayangnya engkau tidak bersedia melihatku menikmati masa kecilku untuk selamanya. Bisa kau jelaskan mengapa kau tidak mau memberikan masa kecilku untuk selamanya? Hari semakin mendekati masa tuanya, akupun semakin mendekati masa dewasaku. Di pikiranku sudah banyak kenangan, yang mungkin akan meledak karena terlalu banyak. Kau bersedia menemani masa beranjak dewasaku dengan menyertai keluarga dan kawan yang tiada duanya serta kenangan bersama mereka yang abadi selamanya. Walaupun tidak semua kenangan berkategori “menyenangkan”, aku anggap yang tidak menyenangkan adalah sebagai pelajaran.

Kedua, mungkin aku agak kesal padamu, wahai Waktu. Kau datang membawa kenangan indah, lalu aku senang. Kemudian kau pergi meninggalkan kenangan buruk, lalu aku sedih dan menangis. Seringkah kau merasa tiba-tiba resah lalu gelisah, takut lalu khawatir? Oh, Waktu. Lagi-lagi kau semena-mena memberikan senang lalu sedih. Walaupun aku tahu dibalik waktu untuk bersedih yang kau berikan, kaupun pasti menyediakan kawan yang akan menemani kesedihanku. Tapi, mengapa tak kau musnahkan saja menit atau jam bahkan hari untukku bersedih?

Ketiga, sekarang aku benar-benar kesal padamu. Hei, Waktu. Apakah kau tidak pernah berpikir untuk sekali saja mengulang waktu? Atau mengulang suatu kejadian ketika aku rindu pada keadaan tersebut? Kau tidak pernah merasakan bagaimana sakitnya berpisah dengan kawan yang sudah nyaman di hati dan pikiran. Kau tidak pernah merasakan bahagianya momen berasama sahabat. Pantas saja kau bertindak seenaknya padaku. Apakah salah jika aku ingin merasakan momen bahagia dengan jam, hari, tempat, dan kondisi yang persis sama? Aku mohon, Waktu. Setidaknya, bisa mengobati rindu kepada kawan lama dan tentunya momen momen bersama setiap sahabatku. Aku tahu time is money, tapi Waktu, rinduku sudah teramat dalam. Aku mohon, sekali saja, putarlah dirimu, berikanku memori-memori yang sudah lama kurindukan dengan sangat. Aku mohon, Waktu, berjanjilah...
Salam hangat,



Shelly Ila Amalia

Berdialog dengan Waktu

Oleh: Fathya Tsaqifa Azzahra (Ahra)
Kelas: X MIIA 3



Ada saat dimana kita merasakan betapa lamanya waktu berjalan. Kerap kali kita melihat jam, ternyata baru lima menit waktu berlalu. Hingga suatu hari aku bertanya kepadanya.


“Hai, waktu! Kenapa kau lama sekali? Bisakah kau cepatkan lagi?”


Sang waktu tidak menjawab. Yang ada hanya sunyi dan bunyi denting jarum jam. Aku berpikir kembali, waktu berjalan begitu lambat namun terdapat pula waktu yang berjalan begitu cepat dan seringkali kita ingin kembali ke masa itu. Lalu esoknya aku kembali bertanya pada waktu.


“Waktu, bisakah kau mengembalikanku pada masa lalu? Aku tak ingin waktu sekarang, ini lama sekali.”



Waktu tetap tak bergeming. Rasanya semakin ingin aku mengendalikan waktu. Biar aku sendiri yang mengatur waktu untuk diriku. Tetapi bagaimana caranya? Aku bertanya lagi pada waktu.


“Ini yang ketiga kalinya. Aku hanya meminta, tolong berikan waktumu untuk kuatur sendiri, sehingga aku bebas menentukanmu. Memperlambatmu. Mempercepatmu. Kembali ke masa lalu. Pergi ke masa datang. Aku bisa bebas atas waktuku.”

Kali ini sang waktu menjawab.


“Kau salah. Sejak dulu aku sudah dikendalikan olehmu. Waktu tidak sekedar tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, ataupun detik.”


Aku mengerutkan kening, “Apa maksudmu? Jadi selama ini kau apa?”


Sambil tersenyum ia menjawab.


“Waktu adalah bagaimana suasana hatimu. Bagaimana kamu mensyukurinya. Bagaimana kamu menghargainya. Maka, mulai sekarang cobalah berteman bersama waktu.”




Mendengar jawabannya, aku jadi mengerti. Selama ini akulah yang memang mengendalikan waktu. Bagaimana waktu itu berjalan tergantung pada diriku.




“Berbahagialah dengan waktu. Dengan begitu kau dapat mensyukuri betapa berharganya waktu.”





Minggu, 16 November 2014

Tema 22 November 2014

hallo #smandacivil, how's your day?
setelah beberapa bulan, akhirnya blog penulismanda ini di aktifkan kembali hihi. #smandacivil pasti masih sering berkunjung ke blog kami ini kan?

teman-teman sekarang bisa mengirimkan karyanya kembali di penulismanda, lho. karena udah lama ga ngirim, admin penulismanda akan ngingetin lagi cara mengirimkan karya tulis kalian supaya ga salah. wanna know how? klik disini aja ya hehe

diingatkan kembali, tulisan yang akan dikirim ditulis di BODY EMAIL, bukan di ATTACH ya kawan-kawan :)

seperti biasa, per minggunya ada tema nih #smandacivil. untuk tema pertama setelah beberapa bulan ini adalah "waktu". untuk adik-adik kelas X yang mungkin masih bingung, bisa lihat contoh-contoh postingan yang sebelumnya.

oiya, yang mengirimkan karya tulisnya ini ga harus anggota ekskul jurnalistik kok, teman-teman #smandacivil yang lain juga diperbolehkan mengirimkan karyanya :) malah kami dari pihak jurnalistik juga sangat mengharapkan apresiasi dari semua siswa smanda, gimana nih pasti pada ga sabar mau ngirim karyanya kan?

deadline pengiriman sampai tanggal 22 November 2014 pukul 16.00, jangan lupa untuk mengirim sesuai ketentuan ya. ayo, ditunggu karya-karyanya! ^^

SELAMAT MENULIS
VIVA SMANDA!

Sabtu, 14 Juni 2014

Kedua

Nama: Ditya Puteri
Kelas: X MIIA 9

Ada satu pepatah yang aku selalu ingat.
Di dunia ini, tidak ada yang bertahan selamanya.
Aku rasa itu benar.

Karena setiap kali kau merasa yakin, akan selalu datang hal yang bisa
menghilangkan keyakinanmu. Karena disetiap satu, selalu diikuti dua.

Karena yang awalnya "pertama" bisa menjadi yang "kedua".
Dan konsep "kedua" ini hampir sama dengan pepatah diatas.

Saat satu pilihan terlihat, akan datang pilihan kedua yang bisa membuatmu ragu.
Saat kau merasa kau bisa jadi yang pertama, yang kedua bisa saja
datang menggantikanmu.

Dan ini membuatku sadar,
di dunia ini, tidak ada yang bertahan selamanya.

Karena disetiap satu, selalu ada yang "kedua".

Life In Peace

Oleh : Fasya Hadiyan Aprilingga

Kelas : X IPA 4

“Hidup ini tak lepas dari yang namanya angka 2 yang berarti kedamaian serta keseimbangan.”

Dalam hidup ini kita tak lepas dari yang namanya angka dan tidak lepas juga dari namanya kesimbangan. Menurut pandangan saya, keseimbangan itu sama seperti angka 2 yakni bersatu dalam 2 perbedaan. Walaupun dari keduanya berbeda tetapi dapat saling melengkapi satu sama lain. Mengapa saya mengartikan keseimbangan sama dengan angka 2? Karena menurut saya dalam hidup ini kita semua tak lepas dari angka 2.

Contohnya saja seperti sifat dalam diri manusia, ada yang baik dan jahat. Walaupun 2 sifat manusia itu berbeda tetapi manusia dapat saling melengkapi satu sama lain karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan makhluk yang lainnya untuk dapat bertahan hidup. Manusia pun ada yang pintar dan juga bodoh. Namun manusia bisa saling melengkapi, yaitu manusia yang pintar dapat membantu manusia lainnya agar sama-sama mengerti dan mereka dapat mengajarkannya pada anak cucunya kelak. Cantik dan jelek, ramah dan jutek, aktif dan kalem, semua 2 perbedaan yang ada itu dapat saling melengkapi di dalam dunia ini. Lain halnya dengan alam ini, ada alam yang terlihat indah namun ada juga alam yang terliht rusak. Semua itu berbeda, namun dari perbedaan yang ada itu kita harus saling melengkapi dan saling memperbaikinya agar terlihat seimbang.

Angka 2 juga mengartikan kedamaian. Di dunia ini semua manusia perlu adanya kedamaian agar hidup tentram. Damai, membuat hidup manusia saling melengkapi satu sama lain. Dari kedamaian itu pula semua manusia yang berbeda-beda saling bersatu tanpa melihat perbedaan yang ada. Kedamaian membuat keindahan dalam hidup ini. Kedamaian pun membuat hidup tenang. Dan kedamaian pun membawa kesimbangan bagi seluruh alam.

Oleh karena itu, manusia harus saling sadar akan kedamaian dan keseimbangan hidup di dunia ini. Manusia harus saling melengkapi dan manusia pun harus saling menjaga kedamaian dan keseimbangan itu.

“Keseimbangan dan kedamaian itu adalah angka 2 yang membawa keindahan bagi alam.”

Hati Nurani

Oleh  : Elysa Meilani Faradina, X IPA 1

Dua
Sebuah pilihan jalan yang ada
Antara kanan dan kiri
Hitam dan putih
Atau pun yin dan yang
Dua
Yang membatasi setiap hati
Antara kebenaran dengan kebatilan
Yang memisahkan setiap nurani
Antara belenggu dari kecintaan
Yang menujukkan setiap diri
Antara keinginan pada kebutuhan
Tak ada yang satu dalam dunia gelap ini
Kecuali dia sang penerang tanpa cahaya
Hanyalah bisikan malaikat dan syetan
Dua hal yang menemani hari
Setiap cerita
Dengan sudut pandang berbeda
Setiap jalan hidup
Dengan rasa nyaman yang berbeda
Dua kali dalam kesalahan
Namun dua kali pula diberi kesempatan
Dua kali menjalani hidup antara yang mana dunia yang mana akhirat
Dua tujuan dalam setiap hembusan nafas
Surga Firsaus atau Neraka Jahannam

Selasa, 10 Juni 2014

Tema 14 juni 2014

Dear #smandacivil ... gmn nih kabarnya smandacivil? Yang Abis UKK gmn nih? Yakin kah kalau  Hasil Ulangannya bagus? Harus Yakin dong pastinya.

Sebelumnya Admin minta maaf kalau misalkan Blog penulismanda minggu kemarin ga ngapdet :( soalnya admin juga siswa yang ngadepin UKK :( doain admin ya nilainya bagus hehehe, Nah berikutnya kita lupakan UKK mari refleksikan Otak dengan membuat Tulisan-tulisan~

Ga Kerasa Semester 2 ini udah hampir selesai ya Smandacivil , padahal kerasanya cepet banget, pasti ada dong moment-moment seru di Semester 2? pasti ada dong? Nah buat Tema Tanggal 14 Juni nanti admin gabakal ngasih yang susah-susah kok kan kasian #smandacivil pasti pusing sendiri hahaha, nah kira-kira apa ya temanya?

TEMANYA adalah satu "DUA" tiga.... , Ya temanya itu "Dua" , inget ya Dua itu bukan patokan jadi kembangkan imajinas yang menurut #smandacivil menarik dari "DUA" , bisa itu Kejadi menarik di Semester "Dua" , Pengalaman di Kelas "Dua" , Siswa Absen "DUA" atau mungkin Pacar ke "Dua"

Untuk Deadline seperti biasa yaitu hari sabtu tanggal 14 pukul 17.00 WIB , ditunggu ya karyanya #smandacivil , Keep Writing~


Sabtu, 31 Mei 2014

Takdir?

Dari Admin Penulismanda



Pernahkah kalian memikirkan soal takdir?

Hari ini aku terus memikirkan tentang ini, takdir? Aku melihat sekelilingku, banyak sekali orang yang kutemui hari ini, dan aku tak menyangka orang-orang yang kutemui hari ini bisa saja meninggalkanku dengan cepat, siapa yang tahu? Takdir mungkin

Hari ini aku mendapatkan kabar bahwa temanku meninggal karena kecelakaan, aku tersentak mendengar berita itu, padahal hanya sekitar 3 jam sebelum kematiannya aku sempat bercanda dengannya,  dan aku tidak menyangka saat itu adalah hari terakhir aku melihat senyum tawanya, hanya butuh beberapa jam bagi tuhan untuk menghilangkan rasa senang seseorang, dan hanya butuh waktu 3 jam bagi tuhan untuk memisahkan hubungan seseorang untuk selama-lamanya atau mungkin  bisa lebih cepat dari itu? Aku tak begitu memikirkannya, karena ini semuaku anggap takdir.
Aku mencoba mengingat pertama kali bertemu dengannya, aku tak pernah menyangka aku akan berteman baik dengannya, aku mengingat memoriku lagi dimana saling ejek saling canda saling mentertawai. Aku mencoba mengingatnya hingga memoriku tiba saat terakhir kali aku melihat tawanya 3 jam yang lalu, takdir memang begitu kejam? Tapi bukankah takdir sudah sangat baik telah mempertemukanku dengan seorang teman yang sangat baik? Bukannya Tuhan itu Adil?

Takdir itu sangat simple, dia membuat pertemuan dan juga perpisahan, dia membuat kemalangan juga kebahagiaan, dia membuat yang tak mungkin menjadi mungkin dan yang mungkin menjadi tak mungkin… Takdir telah mempertemukan ku dengan banyak orang yang kita cintai, dan Takdir juga memisahkan kita dengan orang yang kita cintai dan kita harus siap dengan itu semua. Tapi dengan adanya perpisahan kita juga dapat merasakan pertemuan-pertemuan baru bukan? Takdir memisahkan kita dengan seseorang tapi juga mempertemukan dengan orang-orang baru diluar sana. Bukannya itu adil? Ya Tuhan sangat adil.

Jadi aku hanya bisa berharap aku dapat menemukan orang-orang baru sepertimu nanti, selamat jalan teman tolong bombing aku dan sampaikan doaku untuk orang-orang disana. Aku juga akan menyusulmu tunggulah aku kawan , biarkan nanti Takdir yang mempertemukan kita lagi dialam sana nanti.

JALAN HIDUP

Oleh     : AMALIA RAMADHANI
KELAS: X IPA 7


Semua susah ditebak. Apalagi masalah hidup. Memang terencana, tetapi bisa saja rencana itu terhenti dikarenakan adanya batu atau kerikil yang bisa bikin kita jatuh. Jalan hidup memang sulit untuk dilewati. Tetapi kita diharuskan untuk melewatinya. Entah itu senang atau susah. Salah pilih jalan, malah kesasar. Mending kesasarnya di jalanan biasa. Kita masih bisa pakai GoogleMaps. Kalau kesasarnya di jalan hidup gimana coba? Nggak ada GoogleMaps-nya.

Jalan hidup itu jalan yang harus kita lewatin semasa hidup. Jangan salah memilih jalan. Jangan cuma cari jalan yang lurus plus mulus doang. Bisa saja, jalan yang seperti itu malah jalan buntu. Walaupun kita pilih jalan yang berbelok tajam dan agak tidak mulus, kita bisa melalui jalan itu dengan sabar dan berhati-hati.

Pasti ada saja persimpangan yang kita lewatin. Bukan hanya simpang tigo #ehitunamawarungya tapi ada banyak simpangan yang menanti kita. Kita hanya diperbolehkan melewati satu jalan dari setiap simpangan. Kalau salah pilih, kita harus balik lagi ke awal dan menemukan mana  jalan yang baik bagi kehidupan kita. Kadang, kita juga suka bingung ketika berada di sebuah persimpangan. Kita takut untuk memilih jalan mana yang harus dilewati. Setiap persimpangan memiliki jalan yang kita tuju. Kalau sudah begitu, pasti lancar deh perjalanannya.  Jadi, persimpangan itu harus dilewati bukan ditakuti.

Friendship for Forever

Oleh : Shelly
Kelas : X MIA 4

Aku lupa tanggal berapa
Aku lupa jam berapa
Tapi aku ingat
Pertemuanku dengan teman-temanku
Maksudku, sahabatku
Bagaimana canggungnya aku dan teman-temanku
Bagaimana bingungnya aku harus kumulai dari mana obrolan itu
Sampai akhirnya waktu menjawab semua
Dari A sampai Z
Tidak ada yang terlewat untuk ku ceritakan kepada sahabatku
Sampai akhirnya acara perpisahan datang kepada kami
Aku benci perpisahan
Walaupun perpisahan tidak mengakhiri segalanya
Tapi itu artinya...
Tidak setiap hari aku bertemu dengan mereka
Tidak setiap hari aku bercanda ria dengan mereka
Aku tahu semua tidak ada yang permanen
Tapi untuk mereka...
Tuhan aku mohon
Satukan kami untuk sekarang
Dan selamanya
Our friendship for forever

Tidak Paham Betul

Oleh : Fellita Candini
XI IPA 5

Aku tidak mengingat pertamakali aku bertemu dengan ibuku. Ataupun aku ingat pertama kali aku bertemu dengan bapakku. Mungkin saat itu aku belum mengerti. Tapi anehnya aku juga tidak ingat pertamakali saat aku bertemu teman-temanku, bahkan teman baikku. Kalau begitu apakah sebuah pertemuan itu penting?

Ketika aku berfikir tentang arti sebuah pertemuan aku menyadari bahwa tidak ada kata yang pas betul untuk mendeskripsikannya. Pertemuan itu bukan satu ditambah satu sama dengan dua. Aku jadi bingung jika disuruh menjelaskannya. Ah sudahlah, yang penting aku akan menjelaskannya menurut pendapatku.

Pertemuan. Bisakah kalian bayangkan jika ayah dan ibumu tidak pernah bertemu, apakah kalian mempunyai kesempatan untuk membaca tulisanku ini? Atau bayangkan jika seorang Hellen Keller tidak pernah bertemu dengan Bu Anne Sullivan, apakah ia tetap akan menjadi tokoh inspirasi dunia? Jadi, pertemuan merupakan sesuatu yang baik? Tidak juga. Banyak di luar sana kasus-kasus kriminal terjadi karena sebuah pertemuan.

Pernah baca buku tentang 13 reasons why karangan Jay Asher? Setelah membaca buku itu aku jadi sadar betapa sebuah pertemuan dapat mempengaruhi hidup seseorang. Pertemuan bisa membawa kebaikan. Bisa pula membawa kejelekan. Membawa kesenangan ataupun membawa kesedihan. Bisa juga membawa penyesalan, kalau saja aku tidak pernah bertemu dengan mereka. Tapi aku percaya, dalam setiap pertemuan selalu ada harapan. Hope.

Ingatlah bahwa pertemuan juga ambil andil dalam membentuk siapa dirimu. Jadi jangan takut untuk memulai sebuah pertemuan. Orang yang takut untuk memulai sebuah pertemuan hanya akan jadi penakut. Menurutku, pertemuan itu seperti seperti kolam renang. Ketika kamu semakin takut kamu akan semakin tenggelam tapi ketika kamu berani kamu dapat mengapung di permukaannya.

Ah sudahlah. Sudah lumayan mumet otakku ini menjelaskan hal yang aku tidak pahami sepenuhnya. Tapi aku harap kalian akan menemukan arti pertemuan setelah membaca tulisanku ini.

P.S : I'm glad to meet y'all, pals.

CEWE KEREN

Oleh: Elysa Meilani Faradina
Kelas: X IPA 1






Kita bertemu untuk berpisah
Kita memilih ekonomi meskipun susah
Yang penting bersama dan tak terpisah
Terlalu banyak keluh dan kesah
Berubah jadi memori indah
Cewe kerenku
Barulah satu tahun kita bertemu
Namun air mataku ini
Menjelaskan betapa bahagianya aku
Tawamu, kegilaanmu, senyummu, semangatmu, doa mu, kasih sayangmu, nasihatmu dan pelukanmu
Bagaimana aku melupakannya?
Terimakasih ku pada Allah
Telah memberikan spesies yang sama seperti ku
Bertubuh lebar kesamping, dan tinggi yang tak lebih dari 155cm
Berjilbab dan selalu tertawa dengan riang
Berapa banyak yang berkata kita kembar?
Kita malas bersama, tertawa bersama dan bahagia bersama
Cewe keren ku
Merah kuning biru warna stabilo
Menghiasi wajah cantik kami
Tutorial hijab yang beraneka ragam
Menggambarkan betapa kreatifnya otak kami
Gambar upin dan ipin menghiasi lembar jawaban ulangan fisika
Bahkan tanda tangan di ulangan kimia terlihat gagah disamping nilai tiga puluh tiga
Tidur dan ditegur, ah tak masalah
Bolos pengayaan dan sholat dimasjid
Kami memang anak sholehah
Suara kami pun melengking dan tak pernah bersatu dengan nada
Namun kami tetap percaya diri
Ini lah band kami CEKER, cewe keren
Terimakasih atas warna yang kau beri dalam hidup ku
Asal kau tau sobat
Aku tak mau kehilangan mu
Syarifa zahra CIRIPA,
Farah alisa RARA,
Zahra shaumi TOBELI MIMI,
Afifah bintang IFA KUDA.

Selasa, 27 Mei 2014

Tema 31 Mei 2014

Dear #smandacivil ... gmn nih kabarnya smandacivil? masih setia kan bertandang ke blog penulismanda? mulai sekarang ayoo dong buat smandacivil yang belum pernah ngirimin tulisannya mulai kedepan bisa ngirimin tulisannya ...

Dear #smandacivil ,,, udah pada tau belum kalau tanggal 31 nanti smanda bakal ngadain acara perpisahan buat siswa-siswi kelas 12 ? yah sedih ya bakal ditinggal Mas/Mba Kelas 12 yang udah ngebimbing kita :( , sudah 3 tahun tak terasa mas/mba kelas 12 udah mendedikasikan diri untuk Sekolah kita ...

Sedih juga bakal kehilangan  sosok-sosok mengagumkan mereka... tapi kita tahukan dari awal kita semua pasti berpisah? tapi bukan karena perpisahan kita tak bisa bertemu lagi kan? kan pada dasarnya Perpisahan itu ada dan perpisahan itu bukan akhir...

Nah buat memperingati itu ada yang tahu tema tulisan buat tanggal 31 nanti? pastinya sekitar event itu dong , ada yang tahu?

Perpisahan?
Akhir?
Masa bakti?
3 tahun?

semuanya salah , lalu apa temanya? Temanya adalah "PERTEMUAN" .. YA tema tanggal 31 nanti adalah Pertemuan dimana adalah Titik balik dari Perpisahan, dan dimana ada Pertemuan maka disitu ada Perpisahan , baik itu Pertemuan Singkat, Lama maupun Pertemuan Panjang.

Untuk Deadline seperti biasa yaitu hari sabtu tanggal 31 pukul 17.00 WIB , ditunggu ya karyanya #smandacivil , Keep Writing~


Minggu, 25 Mei 2014

Act and React

Oleh : Ditya Puteri Pangestu
Kelas: X MIIA 9

Semua orang tahu kalau manusia ga bisa hidup sendiri. Dan kamu pun sebenarnya tahu, kamu ga bisa hidup sendiri. Butuh komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tapi terkadang, ga semua hal bisa kita ucapkan. Ga semua hal bisa kita uraikan lewat kata-kata. Dan saat itu terjadi, yang kamu bisa lakuin cuman diam, atau menunggu...

Kalau diam, hal yang dipendam itu, ga akan pernah ada yang tahu. Tapi kalau kamu memilih untuk menunggu... itu artinya kamu mengambil tindakan. 

Dan peka, adalah kunci utamanya. Peka itu penting dalam komunikasi. Peka itu mengerti. Peka itu sadar. Dan dengan peka juga, semuanya bisa terlihat, bisa terungkap.

It's about how you act, and how to react. Gimana caranya kamu bertindak... atau pada saatnya kamu juga harus menanggapi tindakan orang lain. Gimana caranya kamu bisa menyampaikan apa yang kamu rasain, atau ikut merasakan apa yang orang lain rasakan.

Dan sekali lagi, kunci utamanya peka. 

Karena peka bisa menjadi mata saat semua tertutup rapat.

Sabtu, 24 Mei 2014

sekeliling

Dari Admin Penulismanda



Aku hari ini ingin berbagi cerita dengan kalian , aku ingin bercerita tentang bagian dari hidupku di masa lalu dan sekarang…
Dulu bisa dibilang aku orang yang acuh tak acuh, aku tidak mempedulikan sekelilingku, agak egois memang tapi aku masih punya hati nurani, dulu aku sama sekali berpikir untuk diriku sendiri, mengerjakan soal-soal latian untuk diri sendir saja, aku bahkan melupakan dunia yang sebenarnya sangat luas…

Ya itu semua sifatku yang dulu *mungkin* , tapi setelah ada sebuah kata-kata yang melayang masuk ketelingaku aku seperti berubah

“Kalian Semua EGOIS, ga ada kompak-kompaknya, Kalian semua sama sekali ga SOLID”

Suara-suara itu bisa kudengar dari segala penjuru lapangan saat aku OLS, entah kenapa dari situ aku merasa tubuhku harus bergerak untuk melakukan sesuatu , dari situlah aku mulai belajar untuk lebih memperhatikan sekelilingku, lebih kompak dengan teman-temanku dan berpikir untuk semuanya .

“Ingat Jadi …. Harus PEKA, terutama PEKA akan Kesalahan”

Ucapan itu juga yang membuatku kembali berkembang untuk kembali memperhatikan sekelilingku dan keadaan yang ada, memang semua orang memiliki kesalahan, tapi dengan peka Akan Kesalahan kita , kita bisa menjadi orang yang lebih baikkan? Terutama untuk menjaga hubungan dengan teman-teman kita.  

Just Say

oleh : Shelly Ila Amalia
kelas : X IPA 4
Kamu harus mengerti isyaratku
Aku tak ingin berbicara
Walaupun hanya sebatas 'A' padamu
Mengapa aku diam?
Apa kamu tahu?
Cari tahulah sebisamu
Tanpa ucapan dariku
Tapi, mengapa kamu masih saja diam membeku?
Tidakkah kau ingin melakukan sesuatu?
Pekalah

DO NOT FEEL, JUST DO

Oleh: Elysa Meilani Faradina,
Kelas : X IPA 1

Banyak orang berkata
Peka adalah ketika kita bisa mengerti perasaan orang lain
Ketika kita tahu seperti apa rasanya mereka sekarang
Gunakan topeng dan siap beraksi
Terkadang ketika kita tak mengerti
Hanya berbohong dan acting pun sudah cukup
Yang penting terlihat manis dan peduli
Namun apa gunanya mengerti? Apa itu membantu?
Kepekaan itu
Bukan saja berkata "ya aku pun mengerti"
Atau pun membujuk "bersabarlah"
Bahkan ikut menangis dan berbisik "mungkin ini sudah takdir Tuhan"
Bangun dan sadarlah!
Kepekaan itu
Ketika kita bisa mengubah hidup orang lain menjadi sedikit lebih baik dari sebelumnya, ya sedikit
Karena sekecil apapun yang kita lakukan, itu dapat mengubah takdir dan jalan hidup orang lain
Karena faktanya adalah
Orang orang terlalu sibuk untuk hal hal yang besar, Untuk memperbaiki dunia
Bukan untuk memperbaiki hal yang terkecil terlebih dahulu, yaitu memperbaiki diri sendiri

Kamis, 22 Mei 2014

Tema 24 Mei 2014

Dear #smandacivil ... gmn nih kabarnya smandacivil? masih setia kan bertandang ke blog penulismanda? mulai sekarang ayoo dong buat smandacivil yang belum pernah ngirimin tulisannya mulai kedepan bisa ngirimin tulisannya ...

Dear #smandacivil, udah pada tau kan kalau smanda tanggal 22 Mei ikut Lomba sekolah Sehat Tingkat Nasional? kalian pasti bangga dong kalau smanda bisa menang? Nah ayo sama-sama menjaga lingkungan smanda supaya bersih dan sehat, apakah kalian sudah sehat?

Sebenernya apasih yang ada didalam benar kalian arti kata bersih dan sehat? kalau mimin sih ya pokoknya yang tidak memiliki banyak virus didalamanya hehehe , kalau #smandacivil yang lain gimana?

Nah Buat Tema 24 mei nanti menyangkut juga loh tentang sekolah sehat, tapi temanya apa apa? kira-kira #smandacivil bisa tau engga? okelah admin kasih petunjuknya , temanya nanti menyangkut Kepekaan kita terhadap lingkungan sekitar , Jadi udah dapat jawabannya?
Apa ya?

Lingkungan?
Sekitar?
Kesehatan?
Bersih?
Peka?

Ya! tema buat tangga 24 Mei adalah "PEKA" , seberepa peka kita sih kita terhadap sesuatu?

Untuk Deadline seperti biasa Hari Sabtu tanggal 24 Mei pukul 17.00 WIB, dan diposting pada malamnya pukul 19.00 WIB , ditunggu karya tulisannya #smandacivil ... Keep Writing...

VIVA SMANDA! 

Sabtu, 17 Mei 2014

Berjalan Maju

Nama : Via Valencia A
Kelas : XI IPA 6

Aku berjalan, lalu diam. Sebuah persimpangan di hadapanku. Aku tidak mengerti betapa mudahnya bagi orang lain untuk berjalan melewati persimpangan. Tidak tahu sebenarnya, apakah mereka merasa ragu atau tidak, namun kulihat betapa santainya mereka berjalan di jalan yang mereka pilih. Sedangkan aku begitu gundah untuk memilih. Terlalu banyak pikiran yang merajalela. Takut jika aku tidak menyukai jalan yang aku pilih. Takut apabila aku memilih jalan yang buntu. Takut untuk terjatuh dijalan. Terlalu takut untuk menemui kesalahan dan penyesalan. Di sisi lain pemikiranku, aku tidak mau menjadi si 'manusia di persimpangan'. Yang lebih memilih untuk berjalan mundur dibandingkan memilih di persimpangan. Walaupun sebenarnya ia tahu bahwa itu sulit. Karna berjalan kebelakang, itu artinya kau berjalan mundur, kau tidak tahu apa yang akan kau lewati atau temui. Kau bisa terjatuh kapan saja tanpa kau bisa sadari sebelumnya. Dan memungkingkan kau untuk jatuh di tempat yang sama kembali.
Dari segala hal yang melintas dipikiranku ini, aku mulai menemukan titik temu. Mungkin selama ini yang aku butuhkan hanyalah seseorang yang menggenggam erat tanganku, mengajak ku berlari melewati persimpangan. Dia yang aku butuhkan adalah keberanian. Hanya dia yang mampu melawan segala takut. Ya, mungkin aku akan terjatuh di jalan yang aku pilih. Tapi setidaknya aku lebih baik dibandingkan mencari aman saja untuk mematung di antara persimpangan. Semua pilihan memiliki resiko. Tidak selamanya berjalan sesuai harapan kita yang sempurna. Namun di bandingkan semua itu, ada hal lain yang bernama pelajaran berharga yang tidak akan kau pernah temukan jika kau memilih untuk membatu di antara persimpangan ataupun menjadi si 'manusia di persimpangan' yang berjalan mundur. Jangan pernah lupakan bahwa sesuatu yang dianggap buruk bernama kesalahan adalah pelajaran yang berharga. Ia akan membantumu untuk tidak terjebak di lubang yang sama.

JALAN HIDUP



OLEH  : AMALIA RAMADHANI
KELAS: X IPA 7


Semua susah ditebak. Apalagi masalah hidup. Memang terencana, tetapi bisa saja rencana itu terhenti dikarenakan adanya batu atau kerikil yang bisa bikin kita jatuh. Jalan hidup memang sulit untuk dilewati. Tetapi kita diharuskan untuk melewatinya. Entah itu senang atau susah. Salah pilih jalan, malah kesasar. Mending kesasarnya di jalanan biasa. Kita masih bisa pakai GoogleMaps. Kalau kesasarnya di jalan hidup gimana coba? Nggak ada GoogleMaps-nya.

Jalan hidup itu jalan yang harus kita lewatin semasa hidup. Jangan salah memilih jalan. Jangan cuma cari jalan yang lurus plus mulus doang. Bisa saja, jalan yang seperti itu malah jalan buntu. Walaupun kita pilih jalan yang berbelok tajam dan agak tidak mulus, kita bisa melalui jalan itu dengan sabar dan berhati-hati.

Pasti ada saja persimpangan yang kita lewatin. Bukan hanya simpang tigo #ehitunamawarungya tapi ada banyak simpangan yang menanti kita. Kita hanya diperbolehkan melewati satu jalan dari setiap simpangan. Kalau salah pilih, kita harus balik lagi ke awal dan menemukan mana  jalan yang baik bagi kehidupan kita. Kadang, kita juga suka bingung ketika berada di sebuah persimpangan. Kita takut untuk memilih jalan mana yang harus dilewati. Setiap persimpangan memiliki jalan yang kita tuju. Kalau sudah begitu, pasti lancar deh perjalanannya.  Jadi, persimpangan itu harus dilewati bukan ditakuti.