Kamis, 14 Juli 2011

Kelas Baruku


Tahun ajaran baru, kelas baru, teman baru, guru baru, dan pengalaman baru. Pembagian kelas X untuk ke kelas XI dilaksanankan tanggal 11 Juli 2011, saya diberitahu teman saya bahwa nama saya tertera di daftar murid kelas XI IPA 5, itu berarti selama satu tahun kedepan saya akan menghabiskan hari-hari sekolah saya bersama murid-murid lain yang juga merupakan anggota kelas XI IPA 5. Ternyata tanpa diduga pembagian kelas X mengalami revisi, hasil revisi pun diumumkan tanggal 13 Juli 2011, namun di kelas XI IPA 5 tidak terlalu banyak yang diubah.

Saya membayangkan setahun ke depan, berharap hari-hari disekolah dapat lebih menyenangkan bersama teman-teman baru. Memang ada beberapa orang yang sudah saya kenal sebelumnya, namun ada juga beberapa yang belum saya kenal sama sekali. Saya bertekad, di kelas XI ini, saya harus menjadi murid yang lebih baik, dan saya yakin apabila tekad ini dimiliki seluruh siswa, kita akan mendapatkan kualitas pendidikan yang terbaik.
Semoga kelas saya yang baru (XI IPA 5) nantinya dapat menjadi kelas yang kompak dan berprestasi

Angan Tentang Sebuah Mimpi

Oleh: Idfi Eva Ladini

Mimpi tempat dimana kita bisa menjadi yang kita inginkan, mimpi juga tempat kita berangan-angan. Tempat dimana kita membayangkan akan menjadi apa kita nanti, tempat dimana kita bisa membayangkan yang terbaik yang kita alami. Walau terkadang mimpi hanya sekedar angan yang tidak tersampaikan, tetapi dengan bermimpi paling tidak kita dapat merasakan walaupun hanya dalam bayangan hal-hal yang indah.
Ada kala waktunya kita harus mengejar mimpi yang telah kita bayangkan agar mimpi indah itu tercapai, kita harus berusaha keras walau harus banting tulang agar berhasil. Kita bisa mengejar mimpi kita, tetapi ada suatu batasan agar jangan sampai kita kelewat batas dan tidak memperdulikan yang lainnya. Kita harus berusaha dan terus berdoa kepada Tuhan agar mimpi yang kita inginkan tercapai, karena sekeras apa pun kita berusaha untuk tercapanya mimpi itu bila Tuhan tidak menghendaki pasti mimpi itu tak akan bisa tercapai.
Tetapi ada kalanya pula kita harus melepas mimpi itu karena mungkin kita tidak sanggup lagi, atau pun mimpi itu sudah terlampau tinggi. Suatu mimpi yang tidak bisa ditanggung lagi, diluar batas, atau pun sebuah mimpi yang sudah benar-benar tidak bisa kita dapatkan dan paksa lagi. Tetapi walaupun begitu tetaplah kita berangan tentang sebuah mimpi agar suatu saat mimpi itu akan tercapai, walau pun dengan berpeluh darah.