Sabtu, 17 Mei 2014

Berjalan Maju

Nama : Via Valencia A
Kelas : XI IPA 6

Aku berjalan, lalu diam. Sebuah persimpangan di hadapanku. Aku tidak mengerti betapa mudahnya bagi orang lain untuk berjalan melewati persimpangan. Tidak tahu sebenarnya, apakah mereka merasa ragu atau tidak, namun kulihat betapa santainya mereka berjalan di jalan yang mereka pilih. Sedangkan aku begitu gundah untuk memilih. Terlalu banyak pikiran yang merajalela. Takut jika aku tidak menyukai jalan yang aku pilih. Takut apabila aku memilih jalan yang buntu. Takut untuk terjatuh dijalan. Terlalu takut untuk menemui kesalahan dan penyesalan. Di sisi lain pemikiranku, aku tidak mau menjadi si 'manusia di persimpangan'. Yang lebih memilih untuk berjalan mundur dibandingkan memilih di persimpangan. Walaupun sebenarnya ia tahu bahwa itu sulit. Karna berjalan kebelakang, itu artinya kau berjalan mundur, kau tidak tahu apa yang akan kau lewati atau temui. Kau bisa terjatuh kapan saja tanpa kau bisa sadari sebelumnya. Dan memungkingkan kau untuk jatuh di tempat yang sama kembali.
Dari segala hal yang melintas dipikiranku ini, aku mulai menemukan titik temu. Mungkin selama ini yang aku butuhkan hanyalah seseorang yang menggenggam erat tanganku, mengajak ku berlari melewati persimpangan. Dia yang aku butuhkan adalah keberanian. Hanya dia yang mampu melawan segala takut. Ya, mungkin aku akan terjatuh di jalan yang aku pilih. Tapi setidaknya aku lebih baik dibandingkan mencari aman saja untuk mematung di antara persimpangan. Semua pilihan memiliki resiko. Tidak selamanya berjalan sesuai harapan kita yang sempurna. Namun di bandingkan semua itu, ada hal lain yang bernama pelajaran berharga yang tidak akan kau pernah temukan jika kau memilih untuk membatu di antara persimpangan ataupun menjadi si 'manusia di persimpangan' yang berjalan mundur. Jangan pernah lupakan bahwa sesuatu yang dianggap buruk bernama kesalahan adalah pelajaran yang berharga. Ia akan membantumu untuk tidak terjebak di lubang yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar