Kamis, 07 Juli 2011

Sahabat

Oleh: Nia Priscilla
@priscillania

Kau tak akan pernah tahu kapan dia datang….
Kau tak akan pernah tahu kapan dia pergi….
Kau juga tak akan pernah tahu kapan dia memberikan senyumannya pertama kali,
Untukmu….

Sekarang, dia hadir….
Hadir di saat yang tak terduga….
Dia selalu hadir di saat kamu membutuhkannya….
Di saat kamu senang dengan dunia yang penuh gemerlap ini….
Di saat kamu sedih ketika memikirkan persoalan-persoalan hidupmu….
Atau di saat kamu lelah dengan segala beban yang ada….
Dia selalu ada…
Menjadi pendengar dan pembicara yang baik,
Untukmu….

Coba kamu berfikir….
Apakah kamu pernah merasa dia egois?
Merasa dia tidak pernah memperhatikanmu lagi?
Merasa dia tidak peduli dengamu lagi?
Merasa dia terlalu sibuk dengan teman-temannya yang lain?
Dan apakah kamu juga pernah merasakan kehilangan sosok dia?
Sosok yang mungkin berarti dalam hidupmu….
Yang sudah merubah pola pikirmu, tingkah lakumu, duniamu, dan juga hidupmu….

Ada yang bilang,
Cinta itu tidak memerlukan alasan….
Ketika alasan itu hilang, cinta juga akan hilang bersamanya….
Aku berfikir, sahabat pun juga begitu….
Tidak butuh alasan, karena aku tidak ingin kehilangannya….

Detik ini kita menjalani hidup kita masing-masing….
Ragamu pun tidak nampak lagi….
Tapi satu hal, aku tidak akan pernah kehilangan sosokmu,
Sosok yang mengajariku apa arti hidup ini….

Entah kapan kita akan bertemu lagi….
Mungkin suatu saat kita akan bertemu,
Dengan mimpi-mimpi kita yang telah kita raih….
Dan aku tidak akan pernah mengucapkan “Selamat Tinggal”
Karena kelak kita akan bertemu lagi….
Aku percaya itu….

Tak Kan Sirna


Oleh: Riza Angelia
@rizaangelia1809

Waktu berjalan pelan
Tak bisa dimundurkan
Seiring mentari meluncur 
Hingga kembali berkabung dalam selimut gelap

Bangun membangun diri menuju harapan
Nada - nadamu bagaikan ion positif yang terus berkembang
Selalu mengisi kecerahan di kala gundah gulana
Selalu mengisi keramaian di kala hampa

Kini tibalah saatnya perpisahan
Semua berduka
Di tempat ini kita bertemu, di tempat ini pula kita berpisah
Masih terbesitkah janji - janji kita, kawan?

Jarak yang terbentang luas
Tak menghalangi kita untuk terus bersama
Karena perpisahan adalah keniscayaan
Keniscayaan yang menyadarkan kita untuk saling menerangi tujuan
Dengan perahu besar kokoh yang telah kita dirikan bersama

Akhirnya Kamu Kembali Sahabat

Oleh : Tasya
@tasyaw_
 
 
“Ray udah yuk main lari-lariannya, aku capek” teriakku yang saat itu memang sudah kelelahan.

“Yaudah iya Rio, lagian ini udah sore kita pulang yuk, takut dicari mamah”. Aku dan Ray, kami berdua bisa dibilang cukup bahkan sangat dekat. Usia kami sama sama 6 tahun. Karena hari sudah sore kami pun pulang. Sesekali kita tertawa dalam perjalanan ke rumah.

Rumahku dan Ray memang sebelahan. Kalian tau? Saat aku bermain bersama Ray lah saat paling membahagiakan. Memang pemikiranku terlalu dewasa untuk menyimpulkan seperti itu, yang aku tau aku tidak ingin jauh dari Ray. Karena dia sahabatku
 
***
 
“Riooo jalan-jalan ke taman yuk” Teriak Ray dari luar rumahku. Aku tersenyum melihatnya dan mengangguk.
Angin segar disini membuat anak-anak seperti kami senang bermain di tempat ini. Sejuk sekali,dengan rumput hijau serta bunga-bunga indah menghiasi.

“Oh ya yo, ini tadi aku beli robot-robotan 2, ini buat kamu” Ucap Ray sambil menyerahkan robot kuning padaku.

“Wah Bumblebee, keren sekali. Loh katanya 2? Kok kamu cuma ada satu?”

“Iya satunya Optimus Prime, tapi ga aku bawa ada dirumah yo, aku lupa”

“Yaudah kita bareng-bareng aja main ini.”

Sore itu kami menghabiskan waktu bersama di taman itu, begitu senangnya sampai kami lupa waktu. Aku dan Ray, selamanya akan menjadi sahabat. Sahabat yang akan ada dikala apapun. Aku janji.

“Eh yo, tadi mamah aku lagi beresin barang-barang, termasuk baju sama mainan aku, semuanya dimasukin ke koper loh” Ujar Ray ditengah waktu bermain kami.

“Mungkin biar terlihat rapih aja Ray. Eh aku lapar Ray, kita pulang aja ya”
 
***

Terdengar suara orang berbincang bincang di bawah, aku rasa ada tamu. Ah biarlah, aku pun fokus bermain game online kesukaanku lagi, Hero of Newearth, seperti Dota sih, namun aku lebih suka dengan ini walaupun aku tau lebih banyak yang menyukai game Dota,termasuk Ray. Tapi walaupun kesukaan kami berbeda kami tetap sahabat.

Aku mendengar mamah memanggilku. Ah mengganggu sekali, tapi apa boleh buat. Akhirnya aku menghentikan permainanku. Aku melangkahkan kaki menuju ruang tamu, kulihat 4 orang dewasa dan 1 anak-anak sepertiku, dia Ray. Perbincangan mereka sedikit terdengar olehku “Jeng nanti kapan-kapan main kesini ya, kita disini pasti kangen sama keluarga jeng”. Maksudnya? Aku tidak mengerti.
 
Saat ini Ray berdiri tepat di depanku, ia menyodorkanku robot Optimus Primenya, senyumku mengembang, itu artinya malam ini kita bermain robot-robotan, yeaaah. Iseng aku bertanya padanya, tumben sekali sekeluarga malam-malam bertamu ke rumahku, tapi dia hanya menjawab orangtuanya ingin pamit dengan orangtuaku. Oh begitu rupanya, aku kira apa.

“Oh ya yo, nanti pagi jam 6 aku tunggu kamu ya di depan rumahku, aku juga mau pamit. Oh ya aku boleh pinjem Bumblebee nya kan? Malam ini kita tukeran, besok pagi aku kembalikan” Ucapnya panjang lebar. Pamit kenapa? Aku tidak mengerti

Aku pun menyerahkan robotku padanya, kebetulan mamah Ray langsung memanggilnya untuk segera pulang.
 
 ***

Sinar matahari masuk melalui celah tirai kamarku, silau sekali. Aku pun melihat jam dinding dan… Astaga sudah jam 7 lewat 5. Aku kan sudah janji dengan Ray. Dengan masih memakai piyama aku berlari menuju rumah Ray, aku berteriak memanggilnya tapi nihil. Ku intip dari balik jendela, semuanya kosong. Ray…Ray tidak ada, kemana dia?. Aku pun memberanikan diri masuk ke dalam rumahnya.

Sebuah robot yang bagian tubuhnya terpisah tergeletak dilantai, robotku. Itu robotku? Ray pergi dan sekarang dia merusak robotku?. Ray kamu kemana?. Kamu lupa dengan janji bahwa kita akan menjadi sahabat selamanya?. Kamu tega meninggalkanku. Padahal kamu tau aku sangat membutuhkanmu. Satu kalimat untukmu Ray. Aku benci kamu!!!

***
 
10 tahun telah berlalu, tiba-tiba saja aku dapat kabar dari mamah bahwa Ray teman kecilku akan bermain disini. Aku kesal mendengarnya, karena aku benci dia. Mamah sempat membujukku dengan mengatakan beribu alasan mengapa Ray seperti itu, tapi tetap saja Ray itu jahat.
 
“Hai Riooooo” Sebuah suara memanggilku, aku menengok ke belakang dan jelas aku tau siapa dia. Aku pun menghindar dengan berusaha pergi jauh darinya. Dan hal seperti itu sudah aku lakukan selama seminggu ini. Itu semua karena aku benci dia.

***

Ray P.O.V
“Eyang, Rio sekarang berubah, kenapa ya dia benci banget sama aku. Padahal aku bela-belain dari Belanda kesini cuma buat ketemu dia” Aku kini hanya bisa mencurahkan isi hatiku pada Eyangku, karena orangtua masih diluar negeri. Kini aku memutuskan kembali ke Indonesia begitupun dengan Eyang.

“Sabar sayang,nanti juga Rio kembali seperti dulu, oh iya sebentar lagi ulang tahunmu kan? Kamu mau apa?” tanya Eyang padaku.

“Aku cuma mau Rio seperti dulu lagi,menjadi sahabat terbaikku”
***
 
RIO P.O.V

Saat ini 22 September, setidaknya dulu pernah begitu spesial tapi tidak untuk saat ini. Ya itu hari ulang tahun Ray, walaupun aku benci dia tapi aku masih mengingatnya.

“Rio,aku mau ngomong” Ya siapa lagi jika bukan Ray. Oke untuk sekarang ini aku beri dia kesempatan untuk berbiacara padaku.

“Mau apa kamu? Mau minta maaf? Aku ga butuh maaf kamu, kamu tau? Kamu itu udah buat aku kecewa, dari pergi diam-diam, merusak robotku dan sekarang kembali lagi setelah bertahun-tahun tanpa kabar” Ujarku panjang lebar padanya.

“Maafin aku Rio, aku bisa jelasin semuanya ke kamu, aku tungguin kamu waktu itu, tapi kamu ga dateng-dateng, sampai saatnya mamah menyuruhku buru-buru dan saat itu robotmu terjatuh, maaf aku tidak sempat mengambilnya. Kamu tau? Sampai di Belanda sana aku selalu teringat robot itu, lihat aku sudah memperbaikinya, sekarang kita bisa bermain bersama lagi” Jelas Ray yang diakhiri dengan senyuman, ya aku lihat robot itu sudah benar. Tapi tetap saja masih ada luka dimana dia meninggalkanku selama bertahun-tahun ini.

“Kamu tau Ray? Sejak saat itu aku tidak punya sahabat sebaik kamu. Cuma kamu satu-satunya sahabat yang aku harepin. Dimana lagi aku bercerita sepuasnya tentang Sivia anak komplek sebelah yang aku sukai itu. Kapan kita bermain robot-robotan bareng lagi?. Kapan kita tuker-tukeran bekal makanan. Aku masih ingat saat aku jatuh dan berdarah kamu sigap menolongku. Aku ingat betul semuanya. Tapi tiba-tiba kamu pergi. Pergi jauh dari aku.” Sebagai remaja cowok aku terasa lemah saat ini, mataku mulai berkaca kaca, untung saja aku masih bisa membendungnya.

“Aku janji akan jadi sahabat kamu selamanya, aku janji akan terus ada buat kamu. Kamu mau kan?” Ray melingkarkan tangannya dibahuku. Aku pun tersenyum.

“Oh ya Ray, ngomong-ngomong Happy Birthday ya maaf telat hehe”

“Oke No problem, yang penting keinginanku terkabul” jawab Ray dengan cengiran khasnya.

“Ha? Emang apa keinginan kamu?”

“Ada deh haha, oh iya mulai sekarang aku sudah tidak tinggal di Belanda lagi, aku memutuskan untuk bersekolah disini, sama seperti tempat kamu sekolah , kamu tidak keberatan kan?” Ray terlihat sumringah mengatakannya. Aku senang bisa seperti ini lagi. Aku menggangguk pelan dan tersenyum. Terima kasih Tuhan telah mengembalikan sahabatku. Jangan pernah Kau buat dia pergi lagi.

Sahabatku Keluargaku

Oleh: Desy Istiyanti NS
@desydesy

Sahabat?
Apa yang terlintas di otak kalian ketika mendengar kata itu? "kereta api!" Ok itu jayus.
Pasti yang terfikir adalah orang-orang yang ada disekeliling kita, teman belum berarti sahabat loh.
Menurut pandangan saya teman hanyalah seseorang yang baik namun tidak ada disaat kita membutuhkannya adapun mereka ada hanya diwaktu tertentu dan sifatnya sementara.
Sahabat tentu tidak berbeda jauh, namun seorang sahabat akan selalu ada disaat kita senang maupun susah.
Mereka tidak sungkan untuk membantu, namun tentu disaat ketika dia tidak bisa membantu, kita tidak perlu memaksa karena dia akan selalu membantu kita (dalam hal positif).
Seorang sahabat tidak akan menjatuhkan sahabatnya sendiri, diibaratkan sudah seperti satu jalan. Hampir dimana ada kita disitu pula ada sahabat kita.
Terlepas dari jarak yang dekat, jarak jauhpun tidak akan menghalangi asalkan sahabat kita dan diri kita sendiri tidak melakukan penjauhan.
Semua orang yang memiliki nyawa alias hidup pasti memiliki masalah tampak, hanya orang yang telah meninggal dunialah yang tidak memiliki masalah tampak.
Itu pula yang sering kali datang tanpa diundang ke suatu persahabatan, tak heran banyak sekali persahabatan yang tidak kokoh sehingga mudah sekali diterjang masalah dan berakhir di medan perpisahan.
"Berfikirlah positif dan jangan mudah menyalahkan orang lain"

Pernah terfikir bahwa sahabat itu seperti keluarga kita?
Keluarga memberi kita perhatian dan pengertian, begitu pula sahabat.
Keluarga menjauhkan kita dari hal buruk, begitu pula sahabat.
Namun, di beberapa faktor memang keluarga dan sahabat berbeda.

"Mendapatkan 1000 musuh lebih mudah dibanging mendapatkan 1 sahabat. Jaga sahabat kita dengan baik ya."

Tema 7 Juli 2011

Halo #smandacivil, siap dengan tema untuk malam ini?

Apa yang terlintas di pikiran kalian jika mendengar kata 'sahabat'? Tapi, sebelum kalian panjang lebar lebih baik tuangkan apa yang ada dipikiran itu ke dalam tulisan karena untuk malam ini tema yang kami pilih yaitu "SAHABAT".

Ayo menulis, kami tunggu karya kalian! :)

Yang Terbaik Dari "Mimpi"

Selamat malam #smandacivil :D

Kemarin malam kita sudah disuguhi berbagai macam 'mimpi-mimpi' dari pada #smandacivil. Mana yang kalian suka? Cukup sulit untuk menentukkan yang terbaik karena karya yang masuk ternyata bagus-bagus sekali lho. Tapi tetap ada 1 karya yang berhak menjadi yang terbaik kali ini.

Kali ini Faldie Fathurroman dengan karyanya yang berjudul Saya Hapus Mimpi-Mimpi Saya menjadi yang terbaik untuk tema kali ini. Kenapa? Tulisannya yang berisi tentang mimpi-mimpinya yang sejak kecil ia bangun itu menjelaskan bagaimana mimpi itu bisa datang begitu saja, dan ternyata untuk mewujudkan semua mimpi itu kita butuh usaha bukan hanya sekedar angan dalam hati. Lugas, simpel tapi padat.

Selamat untuk Faldie. Tetap terus menulis!