Minggu, 03 Juli 2011

Aku Ingin Punya Televisi

Oleh : Menikha Maulida
@menikha


      Hidup dalam keterpurukan. Lagi lagi aku harus makan nasi aking tanpa lauk apa-apa. Mungkin paling bagus ya hanya dengan garam saja. Itupun rasanya nikmat sekali bagiku dan keluargaku. Makan daging ayam dalam setahun hanya satu kali. Bahkan, terkadang tidak sama sekali. Sedih sekali. Aku terlahir dalam lingkup keluarga miskin. Ayahku seorang pekerja serabutan. Terkadang ia pergi berkeliling untuk menawarkan coet buatan tetanggaku, atau pergi ke gunung untuk memecah batu. Hasilnya tak seberapa, hanya seribu lima ratus per harinya. Untuk makan saja sudah sangat sulit sekali. Ibuku tidak bekerja. Padahal, aku mempunyai dua orang adik yang masih kecil. Kasihan, mereka butuh susu untuk pertumbuhan. Tapi, uang darimana? Aku sering menangis. Aku tidak kuat lagi. Aku ingin seperti orang lain yang bisa merasakan nikmatnya hidangan makanan, pakaian bagus dan rumah mewah. Rumahku kosong. Hampa tak berisi. Hanya tikar untuk alas tidur aku dan kedua adikku. Sedangkan Ayah dan Ibu tidur dengan tidak beralaskan apa-apa.
      Malam itu, pukul 20.00 WIB, hujan turun deras. Angin berhembus kencang. Awan menghitam dengan sambaran petir yang sangat dahsyat sehingga membuatku terbangun dari lamunanku. Di saat seperti ini, paling pas kalau aku duduk dekat jendela sembari melongok kea rah luar menikmati hujan itu. Terlihat jelas tetanggaku sedang menonton televisi. Jujur, aku ingin sekali punya televisi. Sejak aku sadar hidup di dunia ini, ayahku tidak pernah membelikanku televisi. Ayah bilang, dia tidak punya uang untuk membelinya. Aku merasa orang paling bodoh. Tak ada sedikitpun pendidikan secara langsung yang ku dapatkan selama ini, sekolah saja tidak. Aku sudah putus sekolah sejak kelas 1 SD. Bisa dibayangkan, aku hanya mengerti menulis huruf A sampai Z lalu menulis angka 1 sampai 10. Membaca tidak bisa apalagi menghitung. Mau jadi apa aku besar nanti? Aku sering menanyakan itu dalam hati. Setahu aku pada waktu itu, televisi sangatlah penting. Televisi bisa memberikan informasi serta berita aktual tajam dan terpercaya. Selain itu, aku bisa melihat hiburan yang ada di dalam televisi. Sungguh nikmat Allah yang luar biasa jika aku bisa mempunyai televisi. Hanya televisi ya hanya televisi.
      “Tuhan, ku mohon kabulkan doaku. Aku ingin sekali membeli televisi. Aku juga ingin menjadi anak bangsa yang cerdas. Aku tidak mau tertindas,” doa yang ku panjatkan setelah salat. Setiap hari aku panjatkan doa itu kepada Tuhan. Tak hentinya bibirku terus berucap seperti itu. Tak hentinya juga Ayah menyuruhku untuk bersabar. Semua akan indah pada waktunya apabila kita bersabar. Kata-kata itu yang selalu aku ingat. Suatu saat, aku pasti jadi orang kaya, mempunyai televisi dan bisa sekolah lagi. Indahnya hidup ini apabila aku merasakan itu.
      Bisa kita simpulkan, televisi adalah medium yang sangat bagus untuk membagi informasi dan bahan pendidikan kepada masyarakat secara luas. Teknologi terbaru termasuk komputer dan Internet sudah menjadi pilihan utama untuk teknologi pendidikan, dan ada beberapa orang yang kira televisi adalah teknologi lama. Tetapi, potensi Televisi Pendidikan untuk membawa pendidikan ke semua masyarakat di mana mereka duduk, belum begitu tercapai. Masih banyak orang miskin yang membutuhkan pendidikan. Tidak hanya seacara tatap mata melainkan melalui media masa. Diharapakan pemerintah bisa bertindak tegas akan hal ini. Pikirkan orang lain, jangan pikirkan perut dan tubuhmu sendiri, masih banyak orang yang membutuhkan.

TV oh TV

Oleh: Faishal Rachman
@icalomagico
www.icalomagico.blogspot.com


         Saat memulai hari, biasanya langsung menyalakan TV, ada bermacam alasan, mulai dari agar tidak ketinggalan informasi, atau hanya sekadar membuang rasa jenuh. Nah, apalagi kalau tidak ada kegiatan dan liburannya suntuk aja, aktivitas di rumah biasanya ga jauh dari TV.
        TV tak ubahnya sahabat, karena bisa membuat tertawa riang, tersenyum simpul, atau bahkan menangis. Untungnya televisi ini stand by 24 jam. Kebayang banget kalau lagi bengong dengan tampang cengok dan bingung mau ngapain tapi ga bisa nonton TV, BAYANGIN! Bayangin kalau kamu pengen banget punya pacar tapi ga bisa nonton TV! Kamu ga akan bisa mimpiin cewek-cewek cakep kayak Nikita Willy atau Chelsea Olivia jadi pacar kamu! Ga enak kan?!
         Saat ada TV, begitu asiknya bisa melupakan ulangan besok, sambil mantengin Laura Basuki, asik kan? Saat berdecak kagum melihat gocek-gocekan Lionel Messi, pasti juga dari televisi. Kalau ga ada TV, darimana kita tau kalau Ronaldinho dan Ronaldikin ga ada ikatan saudara, darimana kalian tau?! (Untuk yang ini, dari koran juga bisa)
          Bagaimana mau nonton FTV kalau ga ada TV?! Nanti namanya bukan FTV lagi!
          Dipikir-pikir waktu kita sehari-hari biasanya bersama si TV, saat ditinggal makan, TV ga akan marah, saat ditinggal pergi main, TV juga tetep gak marah tuh, ini beda kalau kita pacaran, kalau marahan, bisa diputusin, kalau nyuekin, bisa diputusin. Damn, hidup memang kadang tak adil.
          Dimana ibu-ibu bakal nonton sinetron kalau ga di TV? Dimana para politikus bisa pamer korupsi kalau ga di TV? Dimana kita bisa seneng banget kalo ke-shoot dan masuk TV, terus bilang ke emak, "Mak, Ucok masuk TV :'("? Hampa banget kalau hidup ga ada TV.
          Keuntungan lain dari TV adalah kita ga susah buat mutusin hubungan dengan TV, cukup matikan atau cabut kabel TV, selesai urusan, dan semua pihak senang, nah beda dengan pacaran (KOK PACARAN LAGI?) kalau putus, biasanya cerita ga berakhir disitu, ada satu pihak yang sakit hati, satu pihak yang tidak enak hati, satu pihak yang inget aja gimana diputusin, dan sebagainya. Ok ini akhir dari cerita, ya, saya tau ini aneh banget dan banyak ga nyambungnya, ndakpapa, namanya juga belajar toh, ora lupo, tetap sehat, tetap semangat supaya bisa jalan-jalan dan makan-makan!

Tema 3 Juli 2011

Halo #smandacivil ! Siap dengan tema untuk malam ini?

Apa yang biasa dilakukan kalian disaat senggang? Browsing? Membaca? Menonton televisi? Mayoritas kalian mungkin akan menjawab opsi yang terakhir. Nah, kali ini tema inilah yang akan dipilih kami yaitu "TELEVISI". Tidak sulit kan? Televisi sudah menjadi sesuatu yang ada dikeseharian kita jadi pastinya banyak cerita kalian dengan benda berbentuk segiempat ini.

Kami tunggu karya kalian ya! :D

Yang Terbaik Dari "Kamu"

Selamat malam #smandacivil :D

Sebelum diumumkannya tema baru untuk malam ini kami akan mengumumkan hasil terbaik untuk tema yang kemarin yaitu "KAMU". Cukup sulit untuk menentukan pemenangnya, karena hasil tulisan yang masuk bagus-bagus lho. Tapi hanya ada satu terbaik, jadi kami pun sepakat untuk memilih hasil karya tulisan berjudul ..... Kamu, Sebuah Cerita Penuh Romantisme yang ditulis oleh Rahadian Faisal.

Kenapa?
Tulisan yang menarik, lucu dan membuat kita agak tertipu dengan 'kamu' yang diceritakan oleh Rahadian. Nilai plus lainnya, akhir tulisan kita akan menemukan diri kita tersenyum. 

Selamat untuk Rahadian. Yang lainnya tetap berani untuk menulis! :)