Sabtu, 02 Juli 2011

Antara KAMU, Sahabatmu, dan Pacarnya

Oleh: Suvi Tan Antara  
@suviantara  

KAMU sedang nggak mendua. KAMU nggak sedang dilema. Tapi kamu kesel, sebel, bete sama pacarnya sahabatmu? Pernah nggak, ngerasa begitu? Yang jadi masalah sih, sebenernya sepele, kamu dan sahabatmu jenis kelaminnya nggak sama. KAMU laki-laki, sahabatmu perempuan. KAMU perempuan, sahabatmu laki-laki. Ya jelas aja pacarnya cemburu sama kedeketan kalian. Kenapa sih, dia harus cemburu sama KAMU, padahal kan KAMU nggak ada rasa apa-apa sama sahabatmu? Kalian Cuma temenan, kan?
 
Tapi jangan salah, mungkin dia cemburu sama KAMU karena KAMU bisa lebih deket sama pacarnya. Karena di depan KAMU, pacarnya bisa bener-bener jadi diri sendiri, curhat tentang segala hal, termasuk soal cinta. Konyol kan, kalo sahabatmu itu curhat ke pacarnya soal cinta? Dan yakin deh, KAMUpun, kalo punya pacar, nggak akan pernah bisa 100% jadi diri sendiri, kayak apapun juga usahanya. Seseorang, bakalan lebih nyaman bertingkah konyol, gila, aneh, di depan sahabatnya, dibanding di depan pacarnya sendiri. Itulah kenapa pacarnya sahabatmu cemburu sama KAMU.

Hey! Apakah KAMU ngerasa kesel dicemburuin sama pacarnya? KAMU ngerasa kalo perasaan cemburu pacarnya sahabatmu ini nggak beralasan? Nggak masuk akal? Jangan-jangan……………. KAMU sendiri sudah suka sama sahabatmu.

Tunggu, jangan menyangkal dulu. Coba rasakan.. nantinya, KAMU akan tau, sebenernya gimana perasaan KAMU itu sama sahabatmu.

Baru KAMU bisa putuskan, bisa simpulkan, apa KAMU masih mau marah sama pacarnya sahabatmu?

Kamu Diantara Galian dan Rasa

Oleh: Dita Sesylia F.
@ditasesil

Hati itu abstrak dan butuh kesensitifan untuk membacanya.

Ini bukanlah hati dalam sistem ekskresi yang memiliki identitas jelas pada tiap insan yang juga dapat dibaca oleh siapa pun yang pasti memiliki ilmu, namun hati yang ini berbeda. Tidak semua insan berilmu dapat membaca hati yang ini, butuh kesensitifan juga penalaran yang terkadang tak masuk akal untuk membacanya, dan logika sama sekali tak pernah diharapkan dalam hal ini. Maka jelas sudah tidak sedikit ditemukan orang-orang yang tak tahu jalan pulang karena keengganan diri untuk terjun membaca hati, termasuk aku.

Tergali dan terus digali, aku hanya bisa pasrah melihat hatiku terus digali. Aku lemah. Entah pintu mana yang akan kamu tuju. Aku buta. Begitu pula rintangan yang harus kamu bayar untuk ini. Aku tak tahu. Dalam kegelapan cahaya nan hangat, mendesir angin malam nan ramah, membawaku melayang jauh dalam senyuman, aku terenyuh akan semua itu, aku terjatuh dalam kepasrahanku, karena kamu.

Tanpa angan kamu mengajakku larut dalam bayanganmu, sadar atau tidak, aku tak peduli, kau benar-benar indah. Tapi angan yang seharusnya menemani, nyata benar kamu tak miliki. Sehingga goresan pun tercipta, hanya untuk aku. Sisa-sisa jejakmu kupungut, titik-titikmu yang tersembunyi kucari, garis-garis wajahmu kuperhatikan, dan aku sadar akan ini, aku tetap mengaharapkanmu.

Aku benar-benar hilang dalam jalanku berpulang, terguling ke dalam gelapnya jurang nan indah. Kucoba untuk memakai nalarku untuk kembali, namun tak ada satupun jalan yang kudapatkan. Aku terjebak. Berharap seberkas cahaya memberikanku terang untuk berpulang. Tak dinyana, kudapatkan seberkas cahaya mendatangiku dan meraihku untuk berpulang, entah darimana asalnya. Apa maksud semua ini aku pun tak tahu. Ya, aku yang mengalami semua ini, tapi aku tetap tak tahu. Hingga akhirnya kucoba melayangkan imajinasiku, mencoba menjadi sosok yang bernalar tinggi, dan akhirnya kudapatkan jawaban dari semua ini. Rasa membawaku jalan pulang ke rumah.

Galian yang kamu buat memang menaruh sisi buruk dalam kehidupanku karena kau tak menggalinya dengan angan, namun senang rasanya ketika kudapat mengungkap sisi baik di balik semua itu, ketika kuharus menggunankan tingginya nalar dan kesensitifan yang kental untuk membaca dan mengartikan semua ini sehingga kudapatkan sebuah jawaban.

Meski kusadar kamu tak pernah berangan untuk menjadikanku di sampingmu, meski kusadar kamu berada jauh di sisiku, aku selalu berterimakasih padamu karena kau telah mengajakku larut dalam bayanganmu, menjadikanku sosok yang sekiranya dapat menghargai rasa dan sosok yang memiliki cerita akan rasa. Aku beruntung karena aku sudah kembali ke jalanku  untuk berpulang ke rumah, aku pun beruntung karena aku pernah jatuh ke dalam jurang nan indah sehingga kutinggalkan keengananku mencoba terjun untuk mengerti dan membaca. Berkat kau dan galianmu.

Karenamu

Oleh : Riza Angelia
@rizaangelia1809


Karena kata – katamu
Aku yang terbungkam dengan rayumu
Tak sadarkan aku dengan sudut pandangmu
Karena tingkah lakumu
Kacaukan seluruh memorianku


Karenamu….
Tingkah lakumu…
Tak kuhiraukan lagi, aku yang terus merengkuh
Menghindari semua rasa manis itu


Haruskah semua rasa di hatiku bertaruh?
Rasa yang selalu menaruh harap
Akankah kau terbangun?
Sejak mentari muncul aku berharap
Akankah kau terbangun?


Karenamu…
Tingkah lakumu…
Penantian awalku tersilang oleh publik
Hampa harapan yang kurasa kini
Hingga kelampauan kubuat berbalik


Mengayuh dan terus kau kayuh
Benamkan semua tingkah lakumu
Terlambat sudah tindak – tandukmu itu
Perahu yang membawa cinta telah lenyap oleh waktu
Itu semua karenamu

Siapa Kamu?

Oleh : Nia Priscilla
@priscillania


Matahari mulai menampakkan wajahnya. Terlihat jelas warna langit yang kuning keemasan. Sangat indah. Betapa ajaibnya Ia menciptakan dunia ini dan Ia masih memberikan kesempatan untuk aku dapat melihat keajaibannya, hari ini.
                                                                        
 Waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Suasana rumah pun terdengar hirup pikuk oleh kesibukan orang rumah. Ya…..begitu pun denganku. Hari ini, hari pertama aku masuk sekolah baruku. SMA Negeri 2 Cirebon. Rasa bangga dan senang menyelimuti tubuhku yang dingin karena cuaca pagi ini. Sengaja, aku bangun lebih awal karena aku ingin mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna. Ku pikir, wajar aku melakukan ini semua. Aku ingin memulai hari ku di sekolah yang baru ini dengan awal yang baik. Aku mulai mempersiapkan semuanya, mulai dari atas kepala hingga kaki. Setelah aku cek berulang-ulang….ya! Tidak ada yang kurang. Tapi entah dari mana asalnya,perasaanku bilang kalau ada sesuatu yang kurang. Sesuatu yang hilang.

Selama perjalanan menuju sekolah, aku berusaha mengingat-ingat kembali sesuatu yang kurang itu. Tapi, belum juga bisa mengingatnya. Kurang lebih 15 menit aku sudah sampai di sekolah baruku. Aku mulai turun dari mobil ayahku. Menginjak sekolah baruku dengan sepatu yang sudah cukup lusuh.
“Hening……….”
Satu kata yang terlintas di pikiranku. Hm…mungkin aku yang terlalu bersemangat, sampai-sampai berangkat ke sekolah pagi buta. Sesaat, ketika aku mulai melewati gerbang sekolah, aku mulai teringat sesuatu yang hilang itu. Ya…aku mengingatnya. Kini, aku tidak lagi bersama dia, sahabat karibku dan sekarang aku menyelusuri jalan dengan 1 pasang kaki bukan lagi dengan 2 pasang kaki, dimana 1 pasang kaki itu selalu berada di sampingku.
                                                                        
Aku duduk di koridor kelas, duduk sendiri tepatnya. Rasanya itucompong sekali. Tidak ada teman bicara. Cuma bisa bengong.
15 menit kemudian, mulai terdengar suara-suara yangbersliweran. Dan aku, masih duduk sendiri walaupun di sini mulai terlihat siswa-siswi berseragam putih biru. Tak sengaja aku mendengar pembiacaraan seseorang dengan temannya yang berdiri tepat di depanku. “Wah, kita nanti dapet kelas di mana ya? Anak-anaknya asik ga ya? Semoga kita satu kelas ya?” Dan blablabla…… DEG! Perasaanku semakin tidak karuan. Sedih,senang,takut dan sekarang ragu-ragu. Aku ragu dengan pilihanku. Kenapa aku tidak memilih sekolah yang sama dengan sahabatku?! Alhasil? Sekarang aku sendiri di sini. Apalagi….ketika nanti aku harus masuk kelas yang sebagaian besar orang-orangnya tidak ku kenal sama sekali. Rasa takut ini semakin besar. Keraguan ini pun juga semakin membesar. Aku takut tidak bisa bergaul dengan mereka, aku takut dikucilkan, aku takut tidak bisa beradaptasi dan masih banyak sekali pikiran yang melintas di pikiranku sekarang, seperti orang-orang yang berlalu lalang di di jalanan. Tiba-tiba sosok pria yang aku idolakan pun muncul di tengah banyaknya pikiran di dalam otakku. Aku teringat kata-kata yang selalu beliau ucapkan ketika aku sedang down. Ia selalu berkata, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Pepatah ini memang mempunyai makna yang mendalam banget. Mungkin pepatah ini benar, aku harus bersabar, pasti Tuhan udah ngerencanain yang terbaik.
                                                                        
Deg-degan. Aku masuk ke kelas baruku dengan rasa yang tidak karuan. Di sana terlihat bangku yang sudah mulai penuh dengan siswa-siswi dari berbagai smp. Mataku mulai melihat sekeliling. Mataku berhenti untuk sesaat, aku melihat kamu! Lega rasanya, setidaknya aku mengenal seseorang di kelas ini.
                                                                        
Aku mulai melewati hari-hariku bersama kamu dan juga……mereka. Kamu, dulu satu-satunya orang yang ku kenal di kelas ini dan yang sekarang menyulap diriku untuk bisa menjadi pribadi yang welcome dengan orang lain. Suka&duka, tertawa&menangis, semuanya pun kita lewati bersama. Dan tak lupa juga event-event di sekolah seperti OLS, MOP,TTCT,PTKS yang membuat kebersamaan kita semakin lekat. Melalui kamu, sekarang aku mengerti tentang arti sebuah persahabatan&kebersamaan. Suatu hal yang tak ternilai harganya. Yang tidak bisa di perjual belikan. Dan selama 1 tahun ini, kita isi hari-hari kita dengan banyak sekali cerita.

Kamu tahu? Kamu adalah………………….Terimakasih sudah menjadi bagian yang terpenting dalam hidupku. Suatu saat nanti, akan kuceritakan kisah persahabatan kita ini kepada anak dan cucuku.

Ayah

oleh : Vivian Prislyane Tjakra

Kamu adalah pahlawanku.

Saat aku taman kanak-kanak, dan ada seorang anak laki-laki jahil 
yang mengambil permenku, kamulah yang pertama mengusap air mataku dan berkata, "sudah tak apaa, ayo kita beli yang baru". 

Saat aku beranjak remaja dan memulai apa yang orang sebut itu 'pacaran' kamulah yang meneliti baik-baik siapa gerangan lakil-laki yg berani hadir dalam hidup gadis kecilnya. Tapi aku mengerti, kamu lakukan itu semua hanya untuk meyakinkan diri bahwa gadis kecilmu tidak memilih orang yang salah

Dan saat aku dewasa nanti, kamulah yang akan melepasku dalam sebuah acara yang dinamakan 'pernikahan' Kamu lah yang akan menyerahkan aku kepada laki-laki yang kau percayakan.

Kamu selalu ada dalam tiap tahap kehidupanku Ayah.. Meskipun aku tak pernah membelikanmu baju bertuliskan 'Super Dad' atau 'Best Dad Ever' aku yakin kamu tahu bahwa tidak ada orang lain yang bisa lebih baik untuk memainkan peran, sebagai Ayah Terbaikku

PS : posting ini buat Papa yang tepat hari ini ultah ke 43 :)

Itu Kamu

Oleh: Aulia

Aku dengar hari ini kamu akan datang
Hai, kapan waktu?
Aku tidak tahu

Tapi aku tidak akan menunggu
Waktu tidak berhenti hanya untuk sekarang
Aku putuskan untuk pergi

Lalu...

Aku mendongakkan kepalaku
Ada melintas di hadapanku,
lalu pergi
Aku tersenyum kecil

Ya, itu kamu.

KAMU, sebuah cerita penuh romantisme

Oleh: Rahadian Faisal (Smanda 2008, FK UGM 2008)
@rahadianfaisal 

Cerita ini dimulai 2 tahun yang lalu...
Di saat aku sedang merasa kehilangan...
Aku bertemu denganmu...
Aku langsung jatuh cinta padamu...
Jatuh cinta pada pandangan yang pertama...
Kamu mengalihkan duniaku dari yang lain...
Tanpa ragu lagi aku memilihmu...
Memilihmu dari ribuan bahkan jutaan yang lain...
Memilihmu mendampingi hidupku... 


Senang rasanya hati ini ketika kamu berada di sisiku...
Tak pernah bosan jiwa ini bertemu denganmu setiap hari...
Kamu membuat hidupku penuh warna...
Kamu membuat hari-hariku penuh rasa...
Kamu selalu ada di saat aku membutuhkanmu...
Kamu ada di saat aku senang...
Kamu pun ada di saat aku sedih... 


Kamu selalu ada untuk membantuku...
Membantuku mengerjakan tugas-tugasku...
Kamu selalu sabar...
Sabar menemaniku belajar...
dan tak bosan-bosannya berbagi ilmu yang kamu miliki...
Kamu pun menyegarkanku dari kepenatan rutinitasku...
Kamu sangat berarti dalam hidupku... 


Namun...
Terkadang kamu melalaikanku...
Membuatku lalai dari amanah-amanahku...
Membuatku lalai dari kewajiban-kewajibanku...
Tak heran...
Memandangmu seharian tak membuatku bosan...
Tak heran...
Bercengkerama denganmu sepanjang waktu tak membuatku jenuh... 


Kini, 2 tahun sudah kita bersama...
Penampilanmu tak seindah dulu lagi, tak semenarik dulu lagi...
Kecantikanmu pun mulai memudar...
Namun, percayalah...
Ku kan terus menjagamu...
Menemanimu...
Hingga akhir hayatmu... Laptopku... 

Saturday evening. 1 Sya’ban 1432 H, 2 Juli 2011. @ wisma darus shalihin, Yogyakarta...

Secret Admirer

Oleh : Dzikril Hakim
@hakimdzikril

      Waktu menunjukkan pukul 2.30 saat aku menyelesaikan tugas kuliah ku. Dengan tergopoh aku menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Menelusuri lorong asrama yang lebih nampak seperti sebuah lorong tanpa batas dengan hanya sebuah cahaya terang kekuning-kuningan di ujungya.
      “Ah segar sekali” kata ku dalam hati, sepertinya aku mulai menjalani kehidupan nocturnal setelah kuliah. Jam istirahat yang teriris tugas telah membuat lingkar mata ini mulai menghitam. “ah.. ternyata sekarang tanggal 21 juni, kana da hujan meteor? “ pikir ku. Bergegas aku menuju atap asrama menelusuri tangga-tangga besi berkarat setinggi 3 lantai. Bangunan asrama yang mulai tergerus usia nampak meniggalkan sepenggal cerita di dalamnya. Bangunan kotak dengan luas kira-kira delapan kali lapangan bulu tangkis ini dulu pernah melegenda, bukan karena keindahan bangunannya, bukan pula karena keramahan orang di dalamnya, apa lagi fasilitasnya, melainkan karena cerita misteri yang ada di dalamnya.
      “Hosh hosh hosh “ dengan nafas yang tersenggal-tersenggal aku sudah sampai di atap, sepertinya menaiki tangga dengan kecepatan yang cukup tinggi mampu membuat orang lebih sehat. Malam itu langit nampak berseri, di temani berjuta bintang terselip sebuah senyum malu sang rembulan dari balik awan. Sekilas beberapa meteor mulai bermunculan, saat itu juga kamu mulai terbayang. Akhir-akhir ini entah kenapa kamu selalu muncul. Selalu memberiku semangat, selalu memberiku senyuman. “andai kamu ikut melihat hujan meteor ini.. ah sudahlah” . Seingatku suhu malam itu kurang lebih 20° C terlihat dari termometer yang terpajang di dalam kamarku, cukup dingin membuat aku semakin menutup rapat jaket ku.
      Keindahan malam yang mungkin kamu juga akan terkesan jika melihatnya. Tangan ini mulai mencari benda yang mungkin tertingal di saku celana ku, handphone. Setelah mengambil beberapa foto bintang malam itu, tiba-tiba ada niatan untuk menelepon kamu, membangunkan tidur panjang mu agar kamu melihat salah satu fenomena langit malam ini. Tapi apa daya, tidak mungkin ku hubungi kamu saat ini. Mengingat kamu sudah cukup untuk membuat lesatan meteor-meteor di langit malam semakin jelas di mataku. Senyum yang kamu berikan sudah cukup memberi energi tambahan dalam tubuhku. Sudah enam tahun sejak kita pertama kali kita bertemu, sampai kejadian dua tahun lalu yang telah membuat tubuh dan perasaan ini jatuh.
      Sudah hampir 30 menit aku terus memandangi langit malam, mungkin sudah ada 100 meteor yang telah aku lihat. Hanya angin yang mampu mengusirku dari atas atap asrama. Bergegas aku turun ke lantai dua, tempat dimana terkadang aku menghabiskan malam ku disana, mengerjakan tugas, bermain playstasion bersama teman-teman. Gelap memang, lampu lorong yang sampai saat ini belum diganti juga meskipun kami sudah mengadukannya ke kepala asrama membuat langkah kaki ini semakin dipercepat. Suara denyit lantai papan yang dipijak mengiringi langkahku meninggalkan lorong asrama di lantai dua itu.
      Sambil meregangkan badan aku mulai duduk di atas tempat tidur, seolah ingin melepaskan berbagai kepenatan hari ini. Membujurkan badan ke arah barat agar bisa melihat jam dinding  yang masih berdetak. Tiba-tiba aku kembali mengingat kamu, aku ambil sebuah foto yang berbingkai kayu abasia berwarna coklat tua dengan bentuk persegi di atas meja persis di sebelah tempat tidur ku, dan aku berucap “ andai kamu masih hidup ri, mungkin kita bisa melihat hujan meteor bersama tadi".

Kamu, Jungkir Balik Cintaku

@dansvrnkey


Diary-ku, Sabtu, 2 Juli 2011, 21.04

Hampir seluruh lampu rumahku sudah padam. Hanya terlihat bias-bias pendar dari beberapa lampion kecil. Suasana senyap seperti ini membuatku teringat sebuah lagu. Lagu yang kerap kunyanyikan sebelum aku bertemu denganmu.

You turn my whole life so blue
Drowning me so deep, I just can reach myself again
You… successfully tore my heart
Now it’s only pieces
Nothing left but pieces of you

Sebelumnya lirik lagu itu tak bermakna. Hanya melodi dan komposisi yang indah yang membuatku jatuh cinta dengan lagu ini. Sebelum aku bertemu denganmu.

Lalu laguku berubah ketika kamu hadir dalam hidupku. Kamu… yang ditakdirkan mewarnai hariku. 

I will fly into your arms
And be with you till the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you

Memang. Jemariku belum sanggup meraihmu. Sulit untukku bahkan hanya untuk memandangmu. Jantungku berdegup tak karuan seolah sakaw. Tanpa sadar aku mulai mengikuti alur hidupmu. Berada di sekitarmu walau ku tahu kamu tak tahu siapa aku. Mungkin hanya bayangan semu di antara kehidupanmu yang indah.

Lalu sebuah kecelakaan terjadi. Lika-liku kehidupan remaja memihak kita dan memberikan asam manisnya kasih sayang. Itu menjadi sebuah anugrah untukku, namun entah untuk kamu. Semoga saja kehadiranku bukan suatu musibah untukmu. 

Dan sepertinya bukan. Kamu selalu tertawa di sampingku. Memberiku senyuman melihat kamu bahagia. Terlebih bahagia dengan aku di sampingmu. Aku merasa menjadi gadis paling beruntung di dunia. Tiba-tiba saja iklan kopi Good Day menjadi iklan yang paling kutunggu sepanjang hari meskipun dengan konteks yang berbeda. Dia jadi pacar aku tuh kayak membelah atmosfer berlapis-lapis, naik paus akrobatis, dan menembus rasi bintang paling manis.

Hidupku dipenuhi oleh kamu. Bukan bohong ketika Maia mengatakan, aku mau makan ku ingat kamu, aku mau tidur ku ingat kamu, aku mau pergi ku ingat kamu. Kamu memberikan spirit tak kasat mata untuk hari-hariku. 

Tapi kemanisan itu tak berlangsung lama.

I thought this would be the end of my life
When you told me you’re no longer in love with me
I thought the sun would never arise again
When you told me everything was over

Seperti boneka porselen yang dijatuhkan dari atas meja. Dijatuhkan dengan paksa hingga tak ayal ia hancur berkeping-keping. Hidupku seolah terhenti. Seluruh aktivitasku macet. Tak berjalan semestinya. Aku tahu bukan saatnya aku merasa seperti ini karena aku masih terlalu dini merasakan perasaan ini, tapi hati sama sekali tak bisa bohong.

Lalu aku tersenyum. Senyuman yang kupercaya dapat melahirkan aura positif. Kemudian aku merasa lebih baik. Menyelesaikan susunan hatiku dan merekatkannya lagi hingga utuh. Meskipun ada beberapa retak, tapi cukup kuat untuk tak dihancurkan lagi. 

Sekarang, mendengar lagu ini membuatku tersenyum. Mengingat saat aku merasakan hal yang baru kurasakan untuk pertama kali. Lucu. Dan sangat menyenangkan. Terima kasih sudah mengajarkanku sakitnya luka dan tentunya indahnya cinta. 


Selesai menulis diary, Sabtu, 2 Juli 2011, 21:16

Sosok Seekor Tikus

 Oleh : Menikha Maulida 
@menikha

      Di dunia ini sungguh banyak hal-hal yang tidak kamu ketahui, padahal kamu sepatutnya mengetahui hal ini. Suatu hal yang menurut Anda sangat biasa. Namun, menurut saya sungguh luar biasa, yaitu Mencit. Seekor mamalia tikus rumah yang termasuk dalam suku Muridae yang sangat menjijikan. Badannya dekil, kotor dan kumuh. Bulunya hitam tak tentu. Baunya seperti tumpukan zat sisa yang biasa ada di tempat pembuangan sampah. Sungguh menjijikan. Binatang yang tidak selevel dengan kupu-kupu yang cantik, indah, mempunyai bulu berwarna-warni. Binatang yang suka mengusik kenyamanan siapapun. Semua orang menghina kamu. Semua orang tak peduli denganmu sedikitpun itu. Mereka tak membutuhkanmu bahkan mereka selalu saja mencari akal bagaimana membunuhmu.
      Tapi, kamu membisu. Kamu terdiam terpaku akan hal itu. Kamu tetap saja meneruskan hidupmu tanpa menghiraukan apa yang ada di sekitarmu. Walaupun kamu dicemooh, dibenci tapi kamu tetap tegar. Kamu hebat sekali, Mencit. Mencit adalah seekor tikus yang biasa berkeliaran di rumah saya. Entah asal-usul dari mana yang membuat saya ingin memberi nama tikus itu Mencit. Saya sangat kagum dengannya. Saya lebih jauh merasakan tikus-tikus itu bisa juga merasakan hal yang sama seperti manusia. Ia bisa berbicara walau dengan dencitan. Ia bisa merasa sakit hati ketika orang lain tidak menyukainya. Mungkin, saya akan menangis setiap hari jika menjadi tikus itu. Sulit menjadi dirinya.Coba kalian lihat dari lensa mata hati yang lebih dalam. Sinar yang merambat melalui kedua antarmuka akan dibiaskan (terfokus) menuju ke satu titik. Coba kalian pahami.
        Sementara itu, Frances Hodgson menceritakan: "Tak seorang pun menyukaimu. Orang-orang suka melompat, berlari menjauh, dan menjerit. 'Oh,ada tikus!' setiap kali orang-orang itu melihatnya. Memasang jebakan untuk tikus dan berpura-pura bahwa itu makan malam." Apakah dia ingin menjadi tikus saat diciptakan? Tidak tentunya. Tak seorang pun bertanya begitu. Jikalau boleh menawar saat diciptakan oleh Tuhan, pasti ia lebih memilih untuk menjadi seorang pangeran yang tinggal di istana mewah bersama dua orang bidadari cantik dan di depannya terdapat tumpukan karung yang berisikan uang dan emas. Wow. Betapa indahnya. Untuk itu, syukuri apa yang ada. Anda semua telah diciptakan lebih dari seekor tikus yang hanya bisa berdencit. Anda bisa melakukan apa yang Anda mau, sedangkan tikus? Ia hanya merasakan euforia sesaat ketika melihat makanan yang tergeletak padahal itu adalah sebuah jebakan karena manusia ingin membunuhnya. Mulai sekarang, rasakan apa yang tikus itu rasakan. Kamu selalu berjuang dalam hidupmu, Mencit. Perjuangannya sungguh indah. Menurut saya, dia superhero.
      Hidup ini seterang tangkapan kamera, berlagak paham pengaturan diafragma, mencari terang yang "pas". Bukan "pas" sesuai kenyataan, tetapi "pas" sesuai keinginan. Hidup ini terlalu manual. Anda harus mengatur hidup ini sebagaimana mestinya. Masih banyak hal yang terlupakan di sekelilingmu yang bisa kamu jadikan contoh hidupmu. Buat hidupmu lebih berwarna dengan selalu mensyukuri nikmat Allah. Kamu telah diciptakan dengan serba kecukupan. Apalagi yang harus menjadi keluhan? Justru hal itu yang akan membuat warna hidupmu menjadi buram. Tak berwarna. Bercerminlah dan imajinasikan kamu sempurna! agar kamu bisa berjuang dalam hidupmu. Tikus saja bisa. Kita itu manusia, pasti lebih bisa.

Kamu...

oleh: Rizki Amalia Laksmiputri
@ikeelaksmiput
amaliawesome.blogspot.com

Kamu...
Siapa yang kalian bayangkan?
Harry Potter dengan tongkat sihirnya?
Yang siap membasmi dementor hanya untukku?
Bukan. Itu bukan kamu.

Kamu...
Siapa yang kalian bayangkan?
Edward Cullen dengan ketampanannya?
Yang rela melakukan apa saja demi aku?
Bukan. Itu bukan kamu.

Kamu...
Siapa yang kalian bayangkan?
Pangeran William dengan segala kekayaannya?
Yang dengan gratis akan memberikanku sebongkah emas?
Bukan. Itu bukan kamu.

Kamu...
Hanyalah pelajar berseragam abu-abu biasa.
Bukan Harry Potter,Edward Cullen atau Pangeran William.
Tapi kamu adalah kamu.
Kamu dengan keunikan tersendiri.
Yang dengan alamiahnya menarik perhatianku.

Kamu...
Ini hanya untukmu.
Agar setidaknya kau mengerti,
begitu sering ‘kamu’ berputar di benakku.

Kamu...
Bukanlah Harry Potter,Edward Cullen atau Pangeran William.
Tapi hebatnya,kamu dengan heroiknya dapat merebut hatiku.
Tanpa tongkat,tampan atau emas.
Dan aku akan selalui mencintai kamu.
Karena kamu adalah kamu.


PS:
Hatiku telah berhasil kamu rebut. Tolong jangan dikembalikan lagi ya;)

Menyadarkan

Oleh: Sandi Hakim

Menusuk
Seluruh tubuhku
Kaku
Sendi-sendiku

Kamu berjalan tegap
Bersuara lantang
Menyadarkan
Di tengah lapang

Parade atau Ode

Oleh : Sandi Hakm


Tegak
Tak bergerak
Semarak
Arak-arak


Hentakan 
Teriakan
Dentuman
Kesenangan


Sunyi
Sembunyi
Detak 
Berdetak


Parade
Atau ode

Aku Lebih Bernyawa

Oleh : Sandi Hakim


Kau menarik pitaku hingga habis
Habis… hingga menyisakan peniti yang masih berkait
Lalu kau menyuruhku untuk berbaring
Di lantai… seperti orang mati
Aku tak mau!
Hanya karena tak punya pita maka ku tak punya nyawa?
Kau bilang aku tak dapat menjaga pita
Maka kau bilang aku pantas mati
Pantas ?!
Kenapa kau sebut itu pita nyawa?
Padahal bernyawa pun tidak
Aku lebih bernyawa
Dari yang kau sebut pita
Sekedar atribut


Aku saksikan teman-temanku 
Seperti kambing
Dan kau pengembala
Kenapa mereka menuruti?
Kenapa kau memaksa?
Bukankah kau yang menghabisi pitaku, pita temanku?
Bukankah kau yang membuatku, teman-temanku tak bernyawa?
Tak sadarkah atas perbuatan kau?
Manusia memang seperti itu, menyuruh
Menghormati kebendaan yang rendah
Merendahkan manusia
Apa lagi Tuhan
Kenal pun tidak

Tema 2 Juli 2011

Selamat malam #smandacivil :D

Ingat dengan hashtag #jomblosmanda beberapa waktu yang lalu yang sempat membuat timeline Twitter kalian penuh? Nah, tema malam ini masih ada kaitannya dengan hashtag tersebut, tapi bedanya jomblo ataupun enggak masih bisa berpartisipasi kok. Tema untuk malam ini adalah "KAMU".

Maksudnya? 'Kamu' disini bebas, tidak terikat siapa itu. Bisa orangtua, teman, guru, sahabat atau siapapun.  Jadi kalian bisa menceritakan siapapun 'kamu' yang kalian mau. 

Tertarik? Kami tunggu hasil tulis kalian ya! :) 

Yang Terbaik Dari "Parade"

Dimalam kedua ini kami mengangkat tema "PARADE" yang pastinya sudah sangat familiar untuk para #smandacivil. Dan seperti biasanya kami akan memberitahukan hasil karya tulis terbaik dari yang sudah masuk. Dan... untuk tema kali ini karya terbaik diberikan kepada Menikha Maulida dengan hasil tulisannya yang berjudul Antara Pencopet, Koruptor dan Parade .

Parade yang dikaitkan dengan koruptor dan pencopet yang terlihat kontras dengan apa itu parade menjadikan tulisan Menikha terlihat menarik dan membuat kita tertarik untuk membaca lebih lanjut: apa sih hubungannya? Penuturan dan kata yang dipakai pun enak dibaca sehingga menjadikan hasil karya tulis Menikha menjadi yang terbaik untuk tema "PARADE" kali ini.

Selamat untuk Menikha. Tetap terus menulis! 

Hanya Satu Kata, Namun Bermakna Dalam

Oleh: Desy INS
@desydesy



Kata itu terdengar tidak asing lagi ditelingaku....
Dimulai ketika aku diterima menjadi siswi disalah satu Sekolah Menengah Atas bergengsi di Kota Cirebon alias SMAN2, dan masa itupun harus kuhadapi.
Berasal dari SMP yang memang sangat jauh dari kata tegas membuatku kaget, jujur saja hari pertama mengikuti OLS semalaman tidak dapat tidur nyenyak karena yang ada dibenakku adalah..
"besok gimana aduh?" bukannya "aduh bagaimana besok?" *maaf-sama-saja-ya* lambat laun gumam hati yang semakin membuat bising ditelingaku sirna, memang ternyata sudah pagi.
Sesampainya disekolah baru itu, jujur saja merinding. Ucapan disekelilingku hanya VIVA SMANDA! Membuat bulu kuduk terangkat ternyata bukan horror sebenarnya, itu hanya pembukaan.
Inilah konflik nyang sebenarnya disamping para panitia yang menguji mental kita, ada selingan yang acap kali membuatku ingin pingsan saja..
"PERHATIAN!! PERHATIAN!!!! PARADE SIAP, GRAK!" ucapan itu dari mana asalnya?
Seraya berkata dalam hati sesuatu akan datang, dan yap! Mas dan Mba panitia mulai menggoda, maaf bukan godaan kocak melainkan menjebak! Mencekam!
"DESYDESYDESY!" seorang panitia mengucapkan nama saya berkali-kali, dan entah reflek atau apa saya jawab "SIAP!" bukan mampus lagi ini namanya, apes juga masuk.
Bagai diintrogasi dan akhirnya saya mengerti cara main dalam acara tersebut, kapok dan kali ini saat parade saya tidak kehilangan otak karena bengong kaya kambing conge.
"PARADE" suatu kata yang berarti mendalam, bisa masuk dalam kategori kedisiplinan bahkan pengetahuan umum tentunya.
Kata itu bagai petir disiang bolong yang memaksa kita untuk diam tanpa menggerakkan anggota tubuh kita kecuali mata.
Sungguh hal ini sangat berguna, siapapun yang telah mengerti alur dari kata PARADE akan menjadi lebih disiplin dan tidak bengong melulu.
Parade dan SMAN2 Cirebon telah melekat sejak jaman empunya dahulu kala, hal ini tentu dimaksudkan agar murid SMAN2 lebih disiplin dan lebih memaknai bahwa suatu saat nanti kita  akan butuh mental dan fisik yang kuat.

Tanpa itu semua? Itu sama saja tidak berarti apa-apa.
Apakah seorang Presiden tidak mempunya mental dan fisik yang tangguh?
Apakah seorang Ilmuan tidak mempunya fisik yang kuat dan mental yang kokoh?
Sukses itu dimulai dari diri sendiri, dan Parade bukan horror, melainkan suatu cara untuk membentuk fisik dan mental seseorang agar lebih baik lagi.
Ini menurut pandanganku, bagaimana denganmu?

Parade

Oleh : Rizal Firdaus

Parade,entah kapan pertama kali aku mendengar kata itu, Yang jelas saat aku mengikuti kegiatan OLS aku agak kaget mendengar kata “parade” . Saat itu setelah kami salat duhur kami semua yang mengikuti kegiatan OLS itu dikumpulkan di lapangan dengan matahari yang begitu panasnya ,Aku kira hanya pengumuman sejenak dari panitia,tapi panitia hanya bilang sepatah dua patah kata,lalu layak sang pemimpin mereka langsung saja memerintahkan kami dengan kata “sikap parade mulai”
Terang saja saat itu aku tak tahu apa itu sikap parade,aku kebingungan. Yang aku tahu pada saat itu adalah:

1.      1. Parade adalah salah satu judul lagu dari My chemical Romance Entah itu benar atau tidak.
2.      2. Parade adalah pertunjukkan lucu pelesetan dari sesuatu yang benar-benar serius agar menjadi bahan tertawaan.
3.      3. Parade adalah bahasa inggris nya dari surga.

Satu-dua kali aku sempat menengokan kepalaku ke teman teman, ternyata temanku semuanya diam. Entah mungkin mereka tahu arti parade jadi mereka mengikuti instruksi Para panitia.