Hari Ini aku mendapatkan banyak pengalaman , pengalaman yang
mungkin sepele menurut semua orang, tapi menurutku berharga, makanya aku harus
menuliskan dibuku ini dan nanti suatu saat aku bisa membacanya lagi dan
mengingatnya lagi…
Pengalamanku hari ini tidak bisa dibilang istimewa atau
menyenangkan tapi cukup membuatku sakit hati dan merasa aneh. Hari aku
mengunjungi sebuah tempat, tempat yang dulu memberikan banyak pengalaman bagiku
dan sampai sekarangpun masih memberikanku pengalaman, sesampainya disana ku
heran dengan keadaan disana, aku seperti bukan ditempat yang dulu berada. Aku melewati
persimpangan, dan namanya simpang 7 jelas sekali aku tahu dari sebuah papan
besar didekat pos ronda disana tertulis “POS SIMPANG 7” dan setelah aku
hitung-hitung mempang ada 7 persimpangan, aku berpikir untungnya ini ada di
desa pedalaman bukan dijalan-jalan besar di pusat kota entah bisa ku bayangkan
bagaimana apa bila simpang 7 ada dijalan raya, simpang 5 di semarang saja sudah
membuatku pusing? … aku memelankan jalanku untung melihat sekeliling
persimpangan ini, aku melihat beberapa pohon dan warung-warung, dan aku bisa
melihat ada took penjual kayu yang tampak paling besar disana, aku melihat ke
pos ronda, disana ada beberapa laki-laki dewasa yang bisa kutaksir umurnya
sekitar 40an, diantara mereka kutebak ada tukan becak, ojeg atau mungkin
beberapa bapak-bapak yang sedang beristirahat, aku melihat mereka tertawa
gembira disana, ada juga tukang becak yang sedang tidur diatas becaknya, juga
tukang ojek yang sedang menghisap rokoknya, aku terpikir dalam benakku, apakah
mereka semua tidak ingat dengan urusan mereka masing-masing? Kenapa tukang
becak dan ojek justru bersantai dipos ronda bukankah mereka harusnya mencari
penumpang dijalan-jalan sana? , tiba-tiba aku melihat ada sebuah mobil putih
berjalan melewati pos ronda dan tiba-tiba membunyikan klaksonnya, lalu
bapak-bapak yang ada dipos ronda tiba-tiba memberikan salam kepada pemilik
mobil walau hanya sebentar, dan tukang becak yang tadi tertidur tiba-tiba
terbangun dan juga ingut menyalam walau bisa kulihat dalam kondisi terkantuk. Aku
heran kenapa mereka tidak marah terutama tukang becak tersebut tapi justru
mereka malah tersenyum dan menyapanya. Nampaknya klakson disini bukan tempat
untuk buru-buru aku tertawa dalam hati.
Aku sadar mungkin hal tersebut menjawab pertanyaanku,
bapak-bapak disini bukan melupakan
urusan mereka tapi lebih tepatnya beristirahat dari urusan-urusan mereka yang
mungkin membuat mereka stress, dan mereka memilih sebuah pos ronda untuk
beristirahat, bergabung dengan banyak orang saling bercanda apa saja, tidur,
beristirahat membicarakan banyak hal, persimpangan ini juga membuatku sadar
bahwa kita ini bukan robot yang seluruh tubuh kita terprogram untuk melakukan
sesuatu, kita juga butuh bersantai dan beristirahat, melepas kepenatan, mungkin
bisa disebuah pos ronda? Hahaha , aku kembali berjalan melewati pos ronda dan
aku mencoba untuk menyapa bapak-bapak tersebut walaupun aku tak mengenal mereka
tapi nampaknya bapak-bapak tersebut menjawab salam dengan baik, aku lega dan
tersenyum dan melanjutkan jalanku, aku jadi terpikir disebuah persimpangan yang
mungkin menurut orang adalah tempat yang buruk untuk bersantai tapi menurutku
tidak ada yang salah dengan persimpangan, persimpangan yang menyatukan banyak
orang dan berbagai macam manusia dan tak melihat status mereka apa, kalau hidup
seperti di persimpangan yang seperti ini mungkin enak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar