Sabtu, 17 Mei 2014

simpang jalan

Dari Admin Penulismanda



Hari Ini aku mendapatkan banyak pengalaman , pengalaman yang mungkin sepele menurut semua orang, tapi menurutku berharga, makanya aku harus menuliskan dibuku ini dan nanti suatu saat aku bisa membacanya lagi dan mengingatnya lagi…

Pengalamanku hari ini tidak bisa dibilang istimewa atau menyenangkan tapi cukup membuatku sakit hati dan merasa aneh. Hari aku mengunjungi sebuah tempat, tempat yang dulu memberikan banyak pengalaman bagiku dan sampai sekarangpun masih memberikanku pengalaman, sesampainya disana ku heran dengan keadaan disana, aku seperti bukan ditempat yang dulu berada. Aku melewati persimpangan, dan namanya simpang 7 jelas sekali aku tahu dari sebuah papan besar didekat pos ronda disana tertulis “POS SIMPANG 7” dan setelah aku hitung-hitung mempang ada 7 persimpangan, aku berpikir untungnya ini ada di desa pedalaman bukan dijalan-jalan besar di pusat kota entah bisa ku bayangkan bagaimana apa bila simpang 7 ada dijalan raya, simpang 5 di semarang saja sudah membuatku pusing? … aku memelankan jalanku untung melihat sekeliling persimpangan ini, aku melihat beberapa pohon dan warung-warung, dan aku bisa melihat ada took penjual kayu yang tampak paling besar disana, aku melihat ke pos ronda, disana ada beberapa laki-laki dewasa yang bisa kutaksir umurnya sekitar 40an, diantara mereka kutebak ada tukan becak, ojeg atau mungkin beberapa bapak-bapak yang sedang beristirahat, aku melihat mereka tertawa gembira disana, ada juga tukang becak yang sedang tidur diatas becaknya, juga tukang ojek yang sedang menghisap rokoknya, aku terpikir dalam benakku, apakah mereka semua tidak ingat dengan urusan mereka masing-masing? Kenapa tukang becak dan ojek justru bersantai dipos ronda bukankah mereka harusnya mencari penumpang dijalan-jalan sana? , tiba-tiba aku melihat ada sebuah mobil putih berjalan melewati pos ronda dan tiba-tiba membunyikan klaksonnya, lalu bapak-bapak yang ada dipos ronda tiba-tiba memberikan salam kepada pemilik mobil walau hanya sebentar, dan tukang becak yang tadi tertidur tiba-tiba terbangun dan juga ingut menyalam walau bisa kulihat dalam kondisi terkantuk. Aku heran kenapa mereka tidak marah terutama tukang becak tersebut tapi justru mereka malah tersenyum dan menyapanya. Nampaknya klakson disini bukan tempat untuk buru-buru aku tertawa dalam hati.

Aku sadar mungkin hal tersebut menjawab pertanyaanku, bapak-bapak disini  bukan melupakan urusan mereka tapi lebih tepatnya beristirahat dari urusan-urusan mereka yang mungkin membuat mereka stress, dan mereka memilih sebuah pos ronda untuk beristirahat, bergabung dengan banyak orang saling bercanda apa saja, tidur, beristirahat membicarakan banyak hal, persimpangan ini juga membuatku sadar bahwa kita ini bukan robot yang seluruh tubuh kita terprogram untuk melakukan sesuatu, kita juga butuh bersantai dan beristirahat, melepas kepenatan, mungkin bisa disebuah pos ronda? Hahaha , aku kembali berjalan melewati pos ronda dan aku mencoba untuk menyapa bapak-bapak tersebut walaupun aku tak mengenal mereka tapi nampaknya bapak-bapak tersebut menjawab salam dengan baik, aku lega dan tersenyum dan melanjutkan jalanku, aku jadi terpikir disebuah persimpangan yang mungkin menurut orang adalah tempat yang buruk untuk bersantai tapi menurutku tidak ada yang salah dengan persimpangan, persimpangan yang menyatukan banyak orang dan berbagai macam manusia dan tak melihat status mereka apa, kalau hidup seperti di persimpangan yang seperti ini mungkin enak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar