Sabtu, 17 Mei 2014

Sebuah Mimpi di Persimpangan

Oleh   :  Rifa Kurotun Nada
Kelas : X MIIA 5         
 
 
            Mimpi. Satu kata beribu harap. Jika mimpi awal dari sebuah harapan. Pastinya, semua orang akan berbondong untuk merebut mimpinya. Dan, tak akan biarkan satu hal pun merebut mimpinya. Jika mimpi adalah sebuah bunga indah yang harus dipetik. Pastinya, semua orang akan memetik mimpi itu dengan berbagai cara. Karena mimpi adalah satu-satunya bintang yang tak semu. Satu-satunya bintang nyata yang harus diraih oleh pemiliknya.
             
Tapi, bagaimana jika mimpi itu ada di sebuah persimpangan? Disebuah keraguan. Bagaimana jika mimpi itu bukanlah mimpi yang terbaik? Bagaimana jika mimpi itu tak pernah bisa digapai? Bagaimana jika mimpi itu urung kau wujudkan? Pertanyaan tersebut pasti muncul ketika banyak faktor yang membuat kau ragu akan mimpimu.
 
            Jika kau ada disebuah persimpangan untuk menggapai mimpimu yang berada didalam keraguan. Apa yang kau pilih? Terus berjalan, berhenti atau berbalik arah? Terus berjalan entah belok kanan atau kiri artinya kau melupakan keraguanmu dan berani untuk menerima resiko yang akan terjadi. Berhenti dan terus menunggu artinya kau hanya berjalan di tempat sambil menunggu jalan yang Tuhan pilih untukmu. Atau berbalik arah artinya kau mundur dan  memilih mimpi yang lain? Semua tergantung padamu.
 
            Tidak, semua tergantung pada usahamu sebelumnya. Dan, tergantung takdir Tuhan akan masa depanmu. Yakinlah, rencana Tuhan pasti lebih baik dari mimpimu. Karena Tuhan memberikan kau sesuatu yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan. Ingatlah, Tuhan tidak pernah tidur.
 
            Persimpangan memang selalu membingungkan. Membuat kau dilema. Membuat kau berpikir keras dari sebelumnya bahkan membuat kau berpikir dua kali. Membuat semua jalan di persimpangan seakan sulit. Semua jalan pasti ada cobaan, entah itu tanjakan ataupun turunan. Tapi, apakah semua jalan di persimpangan itu akan tetap sama hasilnya? Membuat kau sampai pada mimpimu?
 
            Jika benar sekarang kau sedang ada dalam persimpangan. Jangan jalan ditempat! Itu tak akan merubah semuanya menjadi lebih baik. Bahkan menjadi buruk. Kau akan jenuh, lelah bahkan lumpuh dengan hasil yang nihil. Teruslah berjalan entah itu maju belok kanan atau belok kiri atau mundur dan berbalik arah.  Karena, kadang menyerah dan mudur menjadi jalan terbaik untuk dipilih. Asalkan kau sudah berani untuk usaha dan meminta pada-Nya. Siapa tahu jika kau memilih mundur, Tuhan hanya ingin kau berusaha maksimal dan berdoa tapi Tuhan berikan rencana indahnya dibelakangmu. Dan Tuhan ingin kau mundur beberapa langkah. Karena dengan kau mundur beberapa langkah kau akan tahu dimana letak kesalahanmu dan kau punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Jika dipersimpangan kau pilih maju, belok kanan, atau belok kiri. Jangan salah pilih. Selalu dengarkan hatimu, karena hati tak buta dan tak tuli.
             
Selamat menggapai bintangmu. Jauhkan rasa ragu, supaya kau tak pernah ada dipersimpangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar