Sabtu, 22 November 2014

Pergumulan dengan Jam Dinding

Oleh: Ditya Puteri
Kelas: XI MIIA 2



Pergumulan heningku dengan jam dinding terus berlanjut.

Hal ini telah berlangsung lama.

Tidak ada yang mau kalah diantara kami, sekalipun aku tahu bahwa kemungkinan aku akan menang begitu tipis.

Pergumulanku; kenapa waktu begitu egois? Kenapa waktu selalu datang di saat yang tidak tepat? Kenapa waktu tidak pernah mengizinkanku untuk mengakhiri segala sesuatunya dengan baik? Tidak bisakah, sekali saja, waktu mengizinkanku untuk berpikir sejenak, mana jalan terbaik yang bisa ku pilih.

Tidak bisakah waktu diputar balik, sehingga aku bisa memperbaiki kegagalan dan kesalahanku selama ini?

Namun jam dinding hanya tertawa. Dia merasa menang, karena aku tahu 'waktu' memang tidak akan bisa diputar balik, sekeras apapun jam dinding berusaha. sebanyak apapun jam dinding yang mencoba.

Lalu aku teringat sesuatu. Akan kesempatan kedua. Orang bilang, kesempatan bisa datang dua kali, dan itulah saatnya kita memperbaiki kesalahan yang lalu.

Bisakah waktu memberikan kesempatan kedua?

"Bukankah hal itu sama?" tanyaku pada jam dinding.

"Mungkin waktu tidak bisa diputar balik, tapi waktu bisa saja memberikan kondisi yang sama di masa yang akan datang nanti, entah itu beberapa hari, beberapa minggu, atau mungkin beberapa tahun mendatang. Tapi hal itu sama."

Sesaat jam dinding termenung, lalu tersenyum. Kurasa ia puas dengan jawabanku, dan kali ini aku merasa menang dengan caraku sendiri.

Untuk kali ini, aku bersyukur tentang pergumulanku dengan jam dinding: aku menyadari bahwa waktu tidak seegois yang aku kira, waktu bisa saja memberikan kita kesempatan kedua. Kita hanya perlu bersabar menunggu waktunya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar