Oleh : Elysa Meilani
Kelas : X IPA 1
Batavia
Sebuah
nama yang melegenda
Dalam
sejarah menuai memory yang terus menggebu
Dirinya
begitu manis menawan hati
Namanya
mengharum mewangi bak bunga melati
Pesonanya
takan pernah pudar
Namun
ketika ku ingat lagi, Batavia ku dulu…
Temanku
si hijau berjejer dengan bahagia bersama keluarganya
Kalau
ku buka lagi kalbu pikiranku
H2O
begitu gembiranya menelusuri arus
Terngiang
bahwa ternyata dahulu
Tak
kujumpai si penghancur itu
Berbadan
besar, tinggi, berkilau, kuat dan parahnya lagi dia memakan ozonku!
Membantai
si hijau! Mengambil tempat si H2O!
Apa
yang akan H2O lakukan? Dia murka!
Batavia
mungkin bukan tempat ku
Tetapi
surga bagi
sebagian orang
Oh
tidak aku salah! Melainkan bagi banyak makhluk hidup
Bahkan
bagi pemimpin yang berjanji akan atasi kemurkaan H2O
Sekalipun
bagi masyarakat yang gemar membuang sampah dengan suka hati kemanapun dimanapun
dan kapanpun
Bagi
para milyarder yang selalu membangun si penghancur itu
Bagi
warga yang selalu menyalahkan pemerintah
sekalipun bagi pemerintah blusukan dengan pamrih
sekalipun bagi pemerintah blusukan dengan pamrih
Kini
H2O tidak dapat terbendungi amarahnya! Mereka nomaden!
BYUR!!!
Banjir telah tiba
Mengapa
mengeluh?
Ketika
para pelajar bisa libur belajar
Ketika
para karyawan bisa cuti bekerja
Ketika
nelayan bisa berlayar kapan saja dimana saja
Ketika
bisa mandi gratis tanpa harus bayar
Ketika
bisa berselancar bebas, kenapa harus pergi ke laut?
Ketika
bisa berenang gratis, kenapa harus sewa kolam renang?
Ketika
bisa melakukan arum jeram sekarang, kenapa harus tunggu waktu berlibur?
ENJOY
BATAVIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar