Sabtu, 22 Maret 2014

Bisakah



Oleh   :  Amalia Ramadhani

Kelas  : X IPA 7


 
Katanya, kalau awal yang baik itu bagus. Bisa memotivasi. Tapi, menurutku tidak juga kok.
***
Setiap aku melihat ke arah beberapa piala itu, aku menjadi semakin merasa kesal dan benci terhadap semua hal. Aku menjadi sangat pemarah ketika hanya melihat piala itu. Piala yang dulu aku banggakan. Aku pamerkan kepada setiap teman-teman di sekolah. Karena piala itulah aku menjadi siswi yang terkenal satu sekolah. Bahkan beberapa siswa dan siswi dari sekolah lain pun tahu tentang diriku.
***
Aku sangat cinta kepada dunia seni. Secara spesifik, aku sangat suka dengan melukis. Entah apa yang membuat aku sangat menggemari kegiatan ini. Melukis itu sama saja dengan bercerita. Tetapi dengan sebuah gambar. Bukan hanya gambar asal-asalan. Tetapi, dengan cara menghayati objek itu sendiri.
Aku pernah mengikuti perlombaan melukis se-sekolah. Itu adalah pertama kali aku mengikuti lomba melukis. Aku dibujuk Yuri untuk mengikuti lomba itu. Karenanya, maka aku pun mengikuti kegiatan itu. Setelah mengikuti, ternyata aku dapat juara ke-1. Waaah aku sangat bahagia dan bangga. Begitu juga dengan Yuri, dia senang aku dapat juara. Yuri dapat juara ke-3. Memang lukinsannya bagus. Piala pertamaku aku simpan di yang paling ujung lemari.
Juri-juri senang dengan lukisanku. Beberapa bulan kemudian ada lomba di tingkat kota dengan perwakilan sekolah. Aku diajak guru-guru untuk mengikuti lomba tersebut. Sebenarnya, bukan hanya aku saja. Tera dan Yuri pun sebagai juara 2 dan 3 diikutkan pada lomba itu.
Lombanya sangat meriah. Para peserta terlihat sangat antusias terhadap perlombaan ini. Aku kira banyak sekali yang lebih dari kehebatan aku. Tapi, memang benar. Banyak dari sekolah lain yang melukis lebih indah dariku.
Tanpa disangka-sangka, aku dapat juara satu. Aku sangat bangga. Bangga sekali. Semua guru dan teman-temanku juga senang karena perwakilan sekolahnya mendapatkan juara pertama.
***
Karena pernah mengikuti lomba melukis se-kota, aku menjadi pede untuk mengikuti lomba yang lainnya. Walaupun, lomba-lomba itu Yuri yang mengajak. Aku mengikuti lomba melukis dengan tema yang bermacam-macam. Dan hasilnya? Aku selalu mendapat juara kalau enggak 1, 2, atau 3. Sedangkan Yuri selalu dibawahku.
Sejak pertama sampai yang terakhir kali mengikuti lomba aku selalu menang, aku menjadi anak yang sombong, angkuh, dan suka mengejek teman-teman. Mereka menjadi tidak suka padaku. Bahkan aku pernah mendengar Tya anak kelas atas mendo’akan aku agar aku tidak memenangkan lomba yang aku ikuti. Setelah mendengar itu, aku langsung menghampiri Tya dan menghujat Tya dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan. Tya langsung meminta maaf dan air matanya bercucuran sangat deras.
Parahnya, aku mengejek sahabatku sendiri. Yuri. Aku bilang
‘lukisanmu sangat tidak berbudaya, tidak punya sisi seni, tidak ada bagus-bagusnya sedikit pun, yang ada hanyalah sampah!’
Yuri membalasnya dengan senyuman. Jelas-jelas aku sudah kejam sekali kepada Yuri, dialah yang mengajakku untuk mengikuti setiap lomba. Dan kalau Yuri tidak mengajakku untuk mengikuti lomba itu, aku tidak akan pernah mendapatkan juara apapun. Aku bukan apa-apa tanpa dia.
Aku juga bilang kepda Yuri, kalau dia itu tidak pantas untuk mengikuti lomba-lomba yang seperti aku ikuti. Lomba-lomba itu terlalu keren untuknya
Tapi apa yang aku lakukan pada Yuri? Mengejek lukisannya! Aku ini memang bukan teman. Dan aku sekarang memang tidak punya teman satu pun. Mereka menghindar. Mereka menjauh. Aku sendirian. Sepi. Tidak ada teman. Yang ada hanyalah lukisanku. Tidak hanya itu. Guru-guru pun menjadi sinis terhadapku.
***
Suatu ketika aku kalah diperlombaan tingkat nasional. Yuri menang walaupun jura ke-2, tetap saja yang namanya se-nasional pasti bergengsi. Yuri menghampiriku dan menghiburku. Aku sangat malu padanya. Padahal, aku sudah mengejeknya.
Kalau aku bisa kembali ke awal, aku ingin tidak juara saat perlombaan di sekolah. Aku ingin awal yang buruk bukan yang baik. Awal yang baik membuatku menjadi sombong. Aku ingin awal yang buruk supaya aku bisa belajar dari hal yang buruk dan berubah menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar