oleh : Shelly Ila Amalia
kelas : X IPA 4
Pahlawan tanpa tanda jelas, pastilah guru. Guruku adalah Ayahku. Ayahku memang bukan guru, tapi bagiku ayahku adalah guruku. Ayahku bercerita, ketika ibuku ingin melahirkanku, ayahku sedang ada tamu urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Tetapi ayahku tetap meninggalkan pekerjaan tersebut, lalu menemani ibuku melahirkanku. Tetapi hanya sebentar, setelah aku lahir, ayahku mengadzaniku lalu pergi bertemu tamu tersebut lagi. Ya ampun, ketika baru saja lahir, aku sudah merasakan pengorbanan ayahku. Sejak kecil, aku diajarkan banyak hal oleh ayahku. Ketika masih kecil, kalau aku sakit perut, ayahku memijat-mijat perutku layaknya seorang ahli pijat (yang sekarang aku tahu beliau tidak tahu menahu tentang pijat-memijat). Kalau gigiku sakit, ayahku memeriksa seluruh gigiku (yang juga sekarang aku tahu beliau tidak tahu menahu tentang urusan gigi). Kalau aku ingin sesuatu, ayahku layaknya seorang pesulap yang langsung mengabulkan permintaanku (yang jelas sekarang aku tahu beliau bukan ahli sulap).
Aku mulai beranjak dewasa. Aku juga mulai tahu, hidup tak sehalus bulu domba. Aku melihat, bagaimana cara ayahku memberikan contoh kepadaku bagaimana caranya mengatasi masalah. Ayahku juga pasti punya cobaan tersendiri. Tapi beliau seperti tidak mau&tidak pernah menunjukannya kepadaku. Aku kagum. Bagaimana beliau bertindak seperti tidak ada apa-apa, padahal aku tahu ada apa-apa? Ibuku pernah bilang, yang ada dipikiran beliau itu "bagaimana caranya membuat anak-anakku senang". Dan aku mohon, jangan tanyakan kepadaku sudah seberapa sering ayahku berkorban untukku. Jelas aku tidak tahu karena tidak bisa dihitung, jelas aku tidak mampu menghitungnya karena terlalu banyak. Aku juga melihat bagaimana cara beliau mengerjakan semua tugas-tugas hidupnya. Ayahku benar-benar seorang pencontoh yang baik yang layak. Menurutku, guru terbaik di dunia dan menandingi semuanya adalah ayahku. My lovely daddy. Berjuta-juta terima kasih untukmu ayahku.
"Love your parents. We are so busy growing up, we often forget they are also growing old." -Unknown
Tidak ada komentar:
Posting Komentar