Judul : Bangun Kawan, Senin Bukanlah Bencana
04.45 subuh, alarm berbunyi di hari senin, “YAAAH SENIN LAGI...”, rasanya malas sekali untuk bangun, tapi ini hari senin, awal minggu dalam kalender, ya, minggu baru, semangat baru. Akhirnya aku cukup kuat untuk bangun, melangkahkan kakiku dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka menuju kamar mandi. Setelah bersih dan tampan (maaf narsis sedikit), aku memakai t-shirt dan sarung lalu menghadap tuhan, bersyukur atas semua nikmat, memohon perlindungan, berkah dan ampunan dalam aktivitasku hari ini. Selanjutnya sarapan dan menyiapkan buku, Hah! Biologi! Seni! Kimia! Pengayaan!!! ya, ini memang berat, namun sudah tekadku dari bangun untuk sungguh-sungguh menjalani hari ini, sekali lagi, hari senin menyumbang motivasi besar dalam semangat untuk sekolah.
Oleh : M. Ibnu Fajri, @ibnufm, http://throughmyfence. blogspot.com/
04.45 subuh, alarm berbunyi di hari senin, “YAAAH SENIN LAGI...”, rasanya malas sekali untuk bangun, tapi ini hari senin, awal minggu dalam kalender, ya, minggu baru, semangat baru. Akhirnya aku cukup kuat untuk bangun, melangkahkan kakiku dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka menuju kamar mandi. Setelah bersih dan tampan (maaf narsis sedikit), aku memakai t-shirt dan sarung lalu menghadap tuhan, bersyukur atas semua nikmat, memohon perlindungan, berkah dan ampunan dalam aktivitasku hari ini. Selanjutnya sarapan dan menyiapkan buku, Hah! Biologi! Seni! Kimia! Pengayaan!!! ya, ini memang berat, namun sudah tekadku dari bangun untuk sungguh-sungguh menjalani hari ini, sekali lagi, hari senin menyumbang motivasi besar dalam semangat untuk sekolah.
Perut sudah aman, fisikpun sudah tampan (maaf narsis sekali lagi) aku memakai seragam, pamit kepada orangtua yang telah tulus mengasuhku yang merepotkan ini, motivasiku pun bertambah besar setelah berpamitan dan mendapatkan uang saku, dan inilah berkah di hari senin, uang jajan! oke, aku mulai mengayuh sepedaku menuju sekolah, terlihat di sepanjang jalan semangat orang-orang yang bersemangat untuk beraktivitas di hari senin, mendorongku untuk lebih bersemangat lagi.
Sampai di sekolah, ku sandarkan sepeda ku dan menuju kelas, teman-teman sudah bersiap untuk upacara bendera, tak lama kemudian upacara dimulai, disini lah hal-hal yang tidak ada di hari lainnya, penghormatan kepada bendera, satu lagi bentuk syukur kepada tuhan, kami dapat hidup bebas di tanah yang kita pijak sekarang. Oke berlanjut amanat, memang membosankan, tapi lihat hasilnya, kami dapat oleh-oleh motivasi, wejangan bahkan amanat, hal-hal yang tidak ada dalam kurikulum sekolah, otot kaki pun terlatih karena menahan beban tubuh yang terus harus berdiri. Dilanjutkan dengan kumpul ekskul, mempererat tali silaturrahmi sesama anggota organisasi. Dari sini sudah terlihat, bagaimana senin membawa semangat dan berkah untuk satu minggu kedepan bahkan selamanya. Selanjutnya, hari-hari berlangsung seperti biasa dan aku kembali mengayuh sepeda ke rumah untuk relaksasi fisik, mental dan spiritual. Cukup! jangan terlena! aku harus kembali mempersiapkan semuanya, SEMUANYA! pelajaran, kondisi fisik bahkan ketenangan jiwa untuk aktivitas esok hari. Oke, tidak berlebihan jika saya katakan senin merupakan hari yang menyebalkan, tapi bangun kawan! bangun! jika start kita buruk maka finish kita juga buruk! senin bukanlah suatu bencana yang harus kita hindari, tapi berkah dari tuhan dalam menjalani aktivitas seminggu kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar